Monday, 3 November 2008

Kiat Rumah Tangga Harmonis

Kunci Keharmonisan

Salah satu kunci keharmonisan rumah tangga Islam adalah dialog yang intensif dan sehat antara suami dan istri. Dialog ini telah dicontohkan Rasulullaah saw pada banyak kesempatan. Hadits-hadits Rasulullaah saw yang diriwayatkan dari Aisyah dan Ummu Salamah umumnya berisi dialog tentang memahaman suatu hukum tertentu dari ajaran Islam.
Pada banyak keluarga muslim sekarang ini, suami istri sering kali kurang berdiaolog atau bermusyawarah di antara keduanya. Di antara mereka ada yang beralasan dengan kesibukan kerja, bisnis dan lain-lain. Bahkan, saking sibuknya, ada yang bertatap muka pun tidak sempat. Jika suami pergi pagi pulang malam, mereka hanya bertemu di malam hari saja. Boleh jadi kondisi suami istri telah sangat letih. Akibatnya tentu saja mereka tidak mampu berdialog satu dengan lainnya.
Dialog yang hambar biasanya mengakibatkan hubungan kemesraan menjadi berkurang. Bahkan tidak jarang kemesraan menjadi hilang, timbul ketegangan dan terjadilah perselisihan. Kalau sudah begini, kedua suami istri itu akan mengalami penderitaan. Sangat disayangkan apabila hubungan yang hambar seperti ini terjadi pada keluarga muslim yang dibangun dalam rangka beribadah kepada Allah.
Diperlukan pengertian yang mendalam dari kedua suami istri agar dialog dapat berjalan secara kontinyu dan menyenangkan. Suami istri hendaknya memiliki kesamaan persepsi tentang betapa pentingnya membangun hubungan harmonis antara keduanya.
Dalam rumah tangga Islam, hubungan harmonis memberi dampak yang sangat banyak, antara lain bahwa hubungan harmonis :
1. membahagiakan kedua pihak. Karena keduanya akan semakin menyadari fungsi dan peranan rumah tangga dalam ibadah kepada Allah. 2. memungkinkan kedua suami istri mendidik anak secara lebih konsentrasi. Sebab kerukunan kedua orang tua merupakan modal utama bagi pembentukan generasi muslim yang kuat. 3. dapat melahirkan produktifitas keluarga yang sangat menguntungkan. Usaha keluarga yang sukses biasanya hanya tumbuh dari rumah tangga yang harmonis. 4. merupakan syarat utama dalam membentuk keluarga yang berorientasi taqorrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah). 5. dapat menjadi pendorong suami istri dalam meningkatkan peranannya dalam dakwah islam di tengah masyarakat. Karena sesuangguhnya kerukunan rumah tangga merupakan satu basis dakwah pada dai dan daiyah.
Menumbuhkan Iklim Dialog
Suami Istri Islam sangat memperhatikan keutuhan keluarga dan memberi rangsangan pada kaum muslimin untuk terus menerus meningkatkan hubungan rumah tangga yang harmonis ini. Dalam rangka menekankan betapa pentingnya dialog suami istri dalam rumah tangga Rasulullaah saw bersabda :
„Wanita itu belahan (teman akrab) dari pria." (HR Abu Dawud dan Ahmad)
„Sebaik-baik kalian adalah orang yang terbaik terhadap istrinya. Dan aku merupakan orang terbaik di antara kalian terhadap istri. Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang tak tahu budi." (HR Abu Asakir)
Islam memberi berbagai jalan dalam rangka membentuk keluarga harmonis, diantaranya menumbuhkan iklim dialogis atau dialog yang mesra antara suami istri.
Berikut ini adalah gambaran bentuk-bentuk dialog yang dapat dilakukan dalam rangka menumbuhkan iklim dialogis dalam rumah tangga Islam.
Dialog Rahasia Keluarga
Yaitu dialog yang hanya dilakukan berdua. Dialog ini hendaknya dilakukan 4 mata, antara suami istri saja. Termasuk jenis ini adalah :
Dialog tatkala melakukan hubungan intim. Ungkapan-ungkapa yang mesra pada saat ini disunnahkan untuk meningkatkan kegairahan suami istri. Bisikan-bisikan mesra merupakan sarana untuk mencapai hubungan yang memuaskan.
Dialog untuk membahas masalah yang terkait dengan problematika rumah tangga, keluarga atau pun anak-anak. Terutama bila merencanakan sesuatu yang terkait dengan kepentingan keluarga. Bila ada hal-hal yang sama sekali tabu untuk diketahui orang lain.
Dialog yang dilakukan di tempat tertentu yang dianggap memiliki suasana lain yang lebih menyenangkan kedua suami istri. Misalnya dialog yang dilakukan pada saat makan, rihlah dan sebagainya.
Dialog jenis ini sangat penting dan dapat mempengaruhi hubungan batin antara kedua suami istri. Karena itu hendaknya dibiasakan dan dihidupkan, kendati harus mengeluarkan sedikit biaya.
Dialog Umum
Yaitu dialog yang melibatkan anggota keluarga yang lain atau orang lain sebagai peserta percakapan. Antara lain :
Dialog rutin yang merupakan hubungan komunikasi antara kedua pihak suami istri. Seperti sapaan pagi, siang atau petang hari, perjumpaan di meja makan, ketika saling bersalaman dan sebagainya. Ini dapat disaksikan oleh siapa saja dari anggote keluarga.
Dialog tatkala membicarakan pendidikan anak-anak, dapat melibatkan anak-anak itu sendiri sesuai dengan keperluan.
Dialog yang terkait dengan masalah muamalah (hubungan) dengan orang lain. Seperti ketika ada tamu, kedatangan keluarga atau teman, tatkala bersilturrahim dan lain-lain. · Dialog dalam masalah sehari-hari yang dihadapi suami istri yang tidak bersifat rahasia. Dapat diselesaikan dengan melibatkan orang-orang yang terkait dengan permasalahan tersebut.
Dalog Jarak Jauh
Yaitu dialog yang dilakukan dengan menggunakan wasilah (sarana) di kala berjauhan, seperti telpon, surat dan sebagainya. Misalnya :
Tatkala saling berjauhan, di tengah kesibukan keduanya, istri di rumah atau suami di kantor, keduanya saling menelpon, menanyakan kabar masing-masing atau kabar anak-anak dan anggota keluarga lain.
Istri membuat surat cinta untuk suaminya tatkala suami sedang bepergian dalam rangka tugas. Surat ini diselipkan sepemikian rupa, misalnya di koper, tas atau map sehingga dibaca suami setelah tiba di tempat tujuan. Surat seperti ini memberi dorongan semangat kepada suami untuk berkarya.
Istri meninggalkan pesan di rumah manakala di saat suami pulang istri terpaksa tidak ada di rumah. Sebaliknya, suami menitip surat pesan untuk istri dengan kata-kata yang mesra. · Dan lain-lain.
Bahasa yang digunakan dalam berbagai dialog ini hendaknya bahasa yang sopan dan santun. Suami hendaknya menyampaikan maksud hatinya dengan panuh kasih sayang. Sedangkan istri pun menyambut dengan penuh penghargaan dan gairah cinta.