عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْم الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ .
Dari Abu Ruqayyah Tamiim bin Aus Ad Daari”Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda : Agama itu adalah Nasehat , Kami bertanya : Untuk Siapa ?, Beliau bersabda : Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslim” HR. Muslim
Penjelasan:
Tamim Ad Daari meriwayatkan hadits ini, kata nasihat merupakan sebuah kata singkat penuh makna, maksudnya ialah segala ucapan untuk mengingatkan saudara seiman dalam hal yang baik.
Dalam bahasa arab tidak ada kata lain yang pengertiannya setara dengan kata nasihat, sebagaimana disebutkan oleh para ulama bahasa arab tentang kata Al Fallaah yang tidak memiliki padanan setara, yang mencakup makna kebaikan dunia dan akhirat.
Kalimat, “Agama adalah Nasihat” maksudnya adalah nasihat agama sebagai tiang dan penopang agama, sebagaimana sabda Rasulullah, “Haji adalah arafah”, maksudnya wukuf di arafah adalah tiang dan bagian terpenting haji.
Seperti kita maklumi bersama, dan sudah menjadi qadar bagi setiap manusia, bahwa pada kita, manusia, melekat sifat lupa dan fenomena naik turunnya keimanan. Nasihat dalam hal ini berfungsi sebagai booster / motivator / penggugah keimanan, sehingga manusia kembali pada jalan yang dikehendaki Allah SWT. Tanpa nasihat, manusia akan kehilangan arah dan semakin jauh serta terjurumus dalam kesalahan.
Nasihat agama, tidak terlalu sama dengan ceramah, ceramah lebih berkonotasi satu arah, nasihat agama memiliki kaidah kaidah yang semestinya diikuti, sehingga menjamin kemurnian isi sesuai dengan Quran hadist.
Nasihat agama, bisa bermakna pula sebagai Amar Ma'ruf Nahi Munkar.