Suatu sore empat ibu-ibu arisan asyik berbincang mengenai urusan ranjang.
Bu Lilis: Aku tuh semalam protes sama suamiku. "Kenapa cepet banget keluarnya? Aku kan belum puas!" Eh suamiku menjawab "Aku ini tentara, Dik. Sekali keluar senjata, langsung tembak. Apalagi dalam keadaan terjepit...!"
Gak mau kalah, Bu Inna langsung menimpali: Ya, Jeng... Sebaliknya saya juga protes ke suami saya: "Kenapa sih Mas, lama banget keluarnya. Dengkulku sampai mau copot, capeeeek...!" Eh, suamiku jawab gini: "Aku ini polisi, Dik... Menembak itu tindakan paling akhir, kalau tidak ada alternatif lain...!"
Bu Ani, yang suaminya anggota Satpol PP, juga menanggapi: Itu sih masih bagus, Bu. Lha saya tiap malam diobrak-abrik, tapi nggak ditembak-tembak...!
Bu Titik, yang suaminya Satpam Parkir sambil manyun berkata: Ah... Ibu-Ibu mbok jangan suka mengeluh. Itu semua sih masih belum seberapa. Lha saya ini tiap malam cuma dibuka-tutup doang. Emangnya saya pintu portal?
Bu Lilis: Aku tuh semalam protes sama suamiku. "Kenapa cepet banget keluarnya? Aku kan belum puas!" Eh suamiku menjawab "Aku ini tentara, Dik. Sekali keluar senjata, langsung tembak. Apalagi dalam keadaan terjepit...!"
Gak mau kalah, Bu Inna langsung menimpali: Ya, Jeng... Sebaliknya saya juga protes ke suami saya: "Kenapa sih Mas, lama banget keluarnya. Dengkulku sampai mau copot, capeeeek...!" Eh, suamiku jawab gini: "Aku ini polisi, Dik... Menembak itu tindakan paling akhir, kalau tidak ada alternatif lain...!"
Bu Ani, yang suaminya anggota Satpol PP, juga menanggapi: Itu sih masih bagus, Bu. Lha saya tiap malam diobrak-abrik, tapi nggak ditembak-tembak...!
Bu Titik, yang suaminya Satpam Parkir sambil manyun berkata: Ah... Ibu-Ibu mbok jangan suka mengeluh. Itu semua sih masih belum seberapa. Lha saya ini tiap malam cuma dibuka-tutup doang. Emangnya saya pintu portal?
Rumah sakit sekolah sedang kedatangan sepasang pacar, yang perempuan berparas melas dan iba, sedangkan yang lekaki menunjukkan rasa sayang yang sangat. Ia dengan gelisah berkata kepada dokter yang menanganinya: "Pak dok, tolong bantu segera memeriksa luka di tangannya, kondisinya apa cukup serius?"
"Lukanya sudah berapa lama? Sudah ada setengah hari belum?" tanya dokter.
"Ya, sudah ada. Pagi ini tangannya dengan tak sengaja luka tergores secarik kertas."
"Jika kalian datang terlambat setengah hari lagi, maka luka ini mungkin segera akan..."
kata dokter.
Lelaki itu segera menimpali: "Segera bagaimana, Pak dok?"
"Segera akan sembuh sendiri.
"Lukanya sudah berapa lama? Sudah ada setengah hari belum?" tanya dokter.
"Ya, sudah ada. Pagi ini tangannya dengan tak sengaja luka tergores secarik kertas."
"Jika kalian datang terlambat setengah hari lagi, maka luka ini mungkin segera akan..."
kata dokter.
Lelaki itu segera menimpali: "Segera bagaimana, Pak dok?"
"Segera akan sembuh sendiri.