Friday, 7 December 2012

world expo 2020

Saya kembali teringat perhelatan akbar World Expo di Shanghai, China, akhir 2010 lalu. Dari kegiatan ini, China mampu mendatangkan lebih dari 73 juta pengunjung, 2,79 juta turis asing dan partisipan pameran berjumlah 250 negara. Angka yang menakjubkan, karena dari satu kegiatan saja, turis yang datang sudah sama dengan 40 persen total turis asing yang berkunjung ke Indonesia yang ditargetkan sebanyak 7 juta tahun 2010.
Dengan tarif masuk sebesar 160 RMB/orang atau Rp 220.000, total penghasilan yang didapat dari penjualan tiket saja sudah mencapai Rp 16,06 triliun. Bila pengeluaran turis asing di Indonesia yang rata-rata sebesar 1.178,54 dolar AS atau sekitar Rp 10,62 juta, dijadikan standar perhitungan, maka untuk keperluan akomodasi, transportasi, paket wisata, rekreasi, makan dan minum, belanja barang, dan lainnya dihasilkan devisa sebesar Rp 29,63 triliun.
Melihat kenyataan tersebut sungguh sangat disayangkan jika hingga saat ini pemerintah masih belum serius menangkap peluang emas dari bisnis pameran. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan membangun gedung pameran, sama seperti yang dilakukan Inggris saat membangun gedung pameran seluas 77.694 m2 di Crystal Palace di awal pagelaran World Expo pertama tahun 1851. Demikian halnya dengan China, keseriusan pemerintahnya menangkap peluang World Expo 2010 dengan mendirikan gedung pameran seluas 5,28 km2 di Shanghai. Bagaimana dengan Indonesia?
World Expo dulu dikenal sebagai World Fair, adalah berbagai pameran publik besar yang diadakan di beberapa tempat di dunia. Pameran ini sejatinya berasal dari pameran nasional Prancis, tradisi yang kemudian memuncak pada Pameran Industri Prancis tahun 1844 yang diadakan di Paris. Setelah Prancis, acara ini segera diikuti oleh pameran-pameran nasional di benua Eropa dan pada akhirnya London menjadi pameran internasional pertama yang diadakan pada 1 Mei 1851 dengan tema "Pameran Akbar Karya Industri Semua Bangsa".
Sampai sekarang World Fair dinamakan World Expo sebagai kependekan dari Exposition dengan paviliun-paviliun tiap negara dan organisasi sebagai atraksi utama mereka. Disini, Negara-negara yang berpartisipasi memamerkan segala nilai nasional dan proposisi dalam beberapa aspek elemen masyarakat seperti seni, desain pendidikan, hubungan internasional, pariwisata dan baru-baru ini difokuskan pada merek internasional dan perdagangan. Biasanya diadakan mulai dari 3 sampai 6 bulan, Pameran ini sekarang menjadi ajang terbesar di dunia setelah World Cup and Olympic.
Sejak tahun 1851 sampai sekarang, World Expo telah mengalami beberapa evolusi seiring berjalannya waktu. Era pertama dari tahun 1851 sampai tahun 1938, pameran di fokuskan pada perdagangan, khususnya pada penemuan-penemuan technology dan perkembangannya. World Fair adalah ajang dunia dimana sains dan pengetahuan dari seluruh dunia berkumpul. Setelah era industrialisasi, dari tahun 1933-1987 World Fair berkembang dengan membawa kebudayaan dan kemanusiaan sebagai isu utama. Inilah saatnya World Fair mulai dinamakan World Expo. Sejak tahun 1988 dan seterusnya, pavilion di World Expo menjadi kampaye untuk mempromosikan aset-aset nasional dan merk dagang. Kota-kota yang mengadakan Expo juga memanfaatkan kegiatan ini sebagai ajang promosi diri sebagai anggota penting dari komunitas globa
Ada dua tipe World Expo, terdaftar (Registered) dan diakui (Recognized), atau
pameran besar dan kecil. Pameran terdaftar, sebelumnya dikenal sebagai
Universal Exposition adalah kategori terbesar maka merupakan pameran yang
termewah dan termahal dimana tiap Negara partisipan membangun pavilion mereka
sendiri. Pameran terdaftar berlangsung lebih lama, biasanya antara 6 minggu
sampai 6 bulan dan interval antara 2 pameran terdaftar setidaknya 5 tahun.
Di sisi lain, jenis pameran yang diakui (Recognized) merupakan program lebih kecil dalam lingkup dan investasi dan umumnya lebih pendek dengan durasi yang biasanya pemyelenggaran antara tiga minggu dan tiga bulan. Negara-negara penyelenggara harus menyediakan paviliun untuk negara-negara peserta dan masing-masing paviliun tidak boleh melebihi 1.000 m2. Hanya satu pameran diakui yang dapat diselenggarakan
diantara 2 pameran terdaftar
Pameran hortikultura adalah kategori lain dari World Expo yang merupakan pameran gabungan dimana pavilion diambil dari bentuk taman sebagai presentasi negara partisipan. Royal Flora Ratchaphruek di Chiang Mai 2006, Thailand merupakan contoh dari kategori ini, sementara World Expo 2010 Shanghai di Cina yang saat ini sedang berlangsung sampai akhir Oktober dikategorikan sebagai Expo terdaftar.
Pada saat ini, World expo masih merupakan ajang yang paling ditunggu oleh banyak negara untuk mempromosikan penemuan dan inovasi baru yang dapat membawa pembaruan dunia. World Expo juga merupakan media fisik dari pertukaran budaya dan promosi dan lebih utamanya sebagai pengenalan citra kota, wilayah dan bangsa yang merupakan bagian dari kampaye promosi dari masing-masing negara
Daftar Expo
Berikut ini adalah daftar resmi dari World Expo (Universal, Internasional/Spesialisasi, Hortikultur) menurut Bureau International des Expositions and ExpoMuseum:
    • 1851
      London (United Kingdom
    • 1855
      Paris (France)
    • 1862
      London (United Kingdom)
    • 1867
      Paris (France)
    • 1873
      Vienna (Austria)
    • 1876
      Philadelphia (United States)
    • 1878
      Paris (France)
    • 1879
      Sydney (Australia)
    • 1880
      Melbourne (Australia)
    • 1881
      Milan (Italy)
    • 1884
      New Orleans (United States)
    • 1888
      Barcelona (Spain)
    • 1889
      Paris (France)
    • 1893
      Chicago (United States)
    • 1896
      Nizhny Novgorod (Russia)
    • 1896
      Budapest (Hungary)
    • 1897
      Brussels (Belgium)
      andStockholm (Sweden)
    • 1898
      Omaha (United States)
    • 1900
      Paris (France)
    • 1901
      Buffalo (United States)
    • 1901
      Charleston (United States)
    • 1904
      St. Louis (United States)
    • 1905
      Liège (Belgium)
    • 1906
      Milan (Italy)
    • 1910
      Brussels (Belgium)
    • 1911
      Turin (Italy)
    • 1913
      Ghent (Belgium)
    • 1914
      Lyon (France)
    • 1915
      San Francisco (United States)
    • 1915
      San Diego (United States)
    • 1929
      Barcelona (Spain)
    • 1933
      Chicago (United States)
    • 1935
      Brussels, (Belgium)
    • 1937
      Paris (France)
    • 1939
      New York City (United States)
    • 1939-1940
      San Francisco (United
      States)
    • 1958
      Brussels (Belgium)
    • 1962
      Seattle (United States)
    • 1964
      New York (United States)
    • 1967
      Montreal (Canada)
    • 1968
      San Antonio (United States)
    • 1970
      Osaka (Japan)
    • 1974
      Spokane (United States)
    • 1982
      Knoxville (United States)
    • 1984
      New Orleans (United States)
    • 1985
      Tsukuba (Japan)
    • 1986
      Vancouver (Canada)
    • 1988
      Brisbane (Australia)
    • 1990
      Osaka International
      Gardens and Greenery Exposition
      (Japan)
    • 1992
      Seville (Spain)
    • 1993
      Daejeon (South Korea)
    • 1998
      Lisbon (Portugal)
    • 1999
      Kunming International
      Garden Festival (China)
    • 2000
      Hanover (Germany)
    • 2005
      Aichi (Japan)
    • 2006
      Chiang Mai Royal Flora Ratchaphruek (Thailand)
    • 2008
      Zaragoza (Spain)
    • 2010
      Shanghai (China)
    • 2012
      Yeosu (South Korea)
    • 2015
      Milan (Italy)
    • Expo
      2017 belum diputuskan
    • Expo
      2020 belum diputuskan