Mimpi mungkin tak berarti apa-apa, tapi penelitian baru mendapati bahwa banyak orang percaya bahwa mimpi berisi kebenaran penting yang tersembunyi, sebagaimana dilakukan oleh Sigmund Freud, demikian laporan di dalam Journal of Personality and Social Psychology, terbitan Februari seperti dikutip Xinhua."Penafsiran ahli psikologi mengenai arti mimpi sangat beragam," kata Carey Morewedge, asisten profesor di Carnegie Mellon University di Pittsburgh. "Tetapi penelitian kami memperlihatkan bahwa banyak orang percaya mimpi mereka memberi padangan mendalam yang berarti mengenai diri sendiri maupun dunia," katanya.Dalam enam kajian berbeda, para peneliti mensurvei hampir 1.100 orang mengenai mimpi alias "bunga tidur".
Dalam satu studi mengenai kepercayaan umum tentang mimpi, Morewedge dan penulis bersama Michael Norton, asisten profesor di Harvard Business School, mensurvei 149 mahasiswa di Amerika Serikat, India dan Korea Selatan (Korsel), dan menanyai mereka mengenai berbagai teori mengenai mimpi. Dalam budaya di tiga negara itu, mayoritas besar mahasiswa berpegang pada teori bahwa mimpi mengungkapkan kebenaran tersembunyi mengenai diri mereka dan dunia, kepercayaan yang juga dipegang oleh contoh wakil secara nasional orang Amerika, Morewedge.
Dalam studi lain, Morewedge dan rekannya ingin meneliti bagaimana mimpi mungkin mempengaruhi perilaku orang saat sadar. Sebanyak 182 pelaju di stasiun kereta Boston diminta membayangkan bahwa satu dari empat skenario yang mungkin telah terjadi pada malam sebelum perjalanan yang dijadwalkan dengan naik pesawat."Kebanyakan orang mengerti bahwa mimpi tampaknya tak mungkin meramalkan masa depan tapi itu tak menghalangi mereka mencari makna dalam mimpi mereka, apakah isinya biasa atau aneh," katanya.