Wednesday, 21 November 2012

Ayah dan Ibu

Hadiah Untuk Ibu dan Ayah

Hadits riwayat Bukhori bahwa seorang lelaki datang kepada rasulullah s.a.w. dan bertanya : “Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak untuk saya berbuat baik?” Baginda menjawab :”Ibumu.” Dia berkata: “kemudian siapa?” ”Ibumu,” jawab beliau. “Kemudian siapa?” lelaki itu bertanya untuk yang ketiga kali. “Ibumu,” sama jawaban beliau seperti yang sebelumnya. “Kemudian siapa?” dia masih bertanya dengan pertanyaan serupa. Akhirnya, barulah Nabi s.a.w menjawab,”Kemudian ayahmu.” 

Selain menghadiahkan ayah dan ibu kasih sayang, baik rasanya memberikan yang terindah untuk mereka berupa untaian doa di setiap selesai sholat kita. Doa adalah hadiah terindah yang akan sampai kapanpun dan dimana jua mereka berada. Doa yang menghubungkan hati, dan menautkan kita selalu pada Sang Pemilik hidup dan cinta. Agar Allah juga mencintai mereka. 

Iringan doa : “ Ya Allah, Ampunilah kedua orang tuaku. Anigerahkan mereka, kesehatan, kekuatan, kesejahteraan dan tidak mudah lupa. Agar mereka dapat menjalani kehidupan sesuai dengan apa yang Engkau perintahkan. Aku mohon perlindungan-Mu terhadap mereka agar mereka terhindar dari siksa kubur dan siksa api neraka.” Aamiin. 

Kita bayangkan betapa semasa menunggu kelahirkan kita dahulu, ayah dan ibu sibuk menyediakan berbagai hadiah untuk kita. Mereka ingin berikan yang terbaik untuk kita. Mereka tidak ada kata malas berjuang demi anaknya. Tetes keringat, air mata dan darah yang mereka korbankan tidak mengenal kata balas jasa. Mereka hanya inginkan kita tetap terjaga, sehat dan selalu bahagia. 

Saat kita telah dewasa, mereka amat sabar dengan semua perangai kita. Mereka korbankan harta, jiwa dan semua yang mereka miliki untuk kita. Dan mereka tiada enggan memberikan yang terbaik untuk kita. Nasehat, usaha dan doa mereka selalu ada untuk kita. 

Allah sangat suka kepada mereka yang berdoa. Doa adalah wujud kelemahan kita, penghambaan kita dan permohonan seorang hamba kepada Tuhan-nya. Doa yang di tuturkan dengan baik, penuh adab, meletakkan harapan penuh kepada Allah semata. Maka Allah akan Mendengar dan Mengabulkan setiap doa. 

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah : sesungguhnya Aku sangat dekat, Aku perkenankan setiap doa seseorang yang berdoa apabila dia meminta kepada-Ku.” Q.S. Al Baqoroh 186. 

Boleh jadi setiap keindahan dan kenikmatan yang kita rasakan saat ini adalah wujud dari terkabulkannya doa orang tua kita. Betapa mulianya posisi orang tua kita dengan segala perjuangannya.Ridho Allah adalah ridho mereka. Sekarang bagaimana kita menempatkan diri?

Seorang anak selamat dari marabahaya, dimudahkan segala urursan dan banyak kenikmatan yang dirasakan. Semua itu adalah wujud keridhoan dan kasih sayang mereka agar anak selalu dalam lindungan Allah s.w.t. 

Oleh karena itu, tidakkah kita ingin persembahkan yang terbaik untuk mereka. Memberikan kesenangan dan doa yang terindah untuk mereka. Dalam riwayat at-Tirmizi dan al-Hakim, Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: “Keridhoan Allah terletak pada keridhoan ibu dan ayah, dan kemurkaan Allah terletak pada kemarahan ibu ayah.” 

Untuk itu kita berusaha, sebelum terlambat. Sebelum kita berada di garis “finish” kehidupan kita. Untuk mengabdi dan senantiasa ingat untuk selalu hidup dalam ke-islaman. Selalu meletakkan al-Quran dan hadits. 

Bakti yang dapat kita rujuk dari Al-Qu’an dan Hadits :
Firman Allah s.w.t dalam surah al-isra’ ayat 23-24 bermaksud: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah satu diantara keduanya atau kedua-duanya sampai lanjut usia dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali jangan ucapkan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangi dan mengasihiku sewaktu kecil.”
Al-Bukhori dan Muslim meriwayatkan daripada Ibn Mas’ud r.a, beliau berkata yang bermaksud: “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah s.a.w., ‘Apakah amalan yang paling dicintai Allah?’baginda menjawab,’Sholat pada waktu (utama)nya. Aku bertanya,’Kemudian apa lagi?’ Baginda menjawab,’Berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya,’Kemudian apalagi?’ Baginda menjawab,’Berjihad fi sabilillah.’”
Muslim meriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: “Celakalah…celakalah..dan celakalah!yaitu orang yang mempunyai ibu bapak yang sudah tua sama ada seorang atau kedua mereka tetapi dia tidak berhak masuk syurga, karena dia tidak berbuat baik kepada ibu bapaknya.” 

Muslim meriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: “sesungguhnya kebaikan yang paling utama adalah seseoranga memelihara hubungan baik dengan orang tuanya. 

Saat kita mampu berbakti dan berbuat baik kepada orang tua kita, itulah contoh yang kita berikan kepada anak-anak kita. Kita menginginkan agar kelak mereka juga mampu menjadi yang terbaik utnuk bekal kita. 

Saat kematian datang tiada amalan yang akan mampu menemani kita selain 3 hal : amal sholih kita, anak yang sholih dan sholihah dan dari ilmu kita yang bermanfaat. Semua tidak dapat kita lakukan lagi, tapi setidaknya kita memiliki tabungan amal yang akan kita rasakan di alam kubur nanti.