§ Menurunkan
kadar kolesterol total dan LDL untuk mengurangi resiko pertama atau
berulang dari infark miokardiak, angina, gagal jantung, stroke iskemia,
atau kejadian lain ada penyakit arterial perifer.
§ Meningkatkan kualitas hidup pasien
b. Farmakoterapi
§ Terapi non farmakologi, meliputi : diet, pengurangan berat dan peningkatan aktivitas fisik.
Terapi
diet yang objektif adalah dengan menurunkan langsung konsumsi lemak
total, lemak jenuh, dan kolesterol untuk mendapatkan bobot badan yang
sesuai.
Meningkatkan konsumsi lemak tak jenuh dan serat larut dalam bentuk oat, pectin, gum, dan psyllium.
Mengurangi atau menghentikan konsumsi rokok.
§ Terapi farmakologi
Efek terapi obat terhadap lipid dan protein ditunjukkan dalam table dibawah ini :
Lipoprotein type
|
Drug of choice
|
Combination therapy
|
IIb
|
Statins
|
BAR or fibrates or niacin
|
Fibrates
|
Statin or niacin or BAR a
| |
Niacin
|
Statin or fibrates ezetimibe
|
a
BARs are not used as first-line therapy if triglycerides are elevated
at baseline because hypertliglyceridemia may worsen with BARs alone.
BAR = bile acid resins ; fibrates include gemfibrozil or fenofibrate.
B. PEMILIHAN TERAPI RASIONAL (DENGAN OBAT)
1. Golongan statin
a. Nama obat : atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, rosuvasatin, simvastatin
b. Mekanisme
kerja : menghambat secara kompetitif koenzim 3-hidroksi-3-metilglutaril
( HMG CoA ) reduktase yakni enzim yang berperan pada sintesis
kolesterol terutama di hati, mengganggu konversi HMG CoA reduktase
menjadi mevalonat, tahap yang menentukan dalam biosintesis kolesterol
de-novo.
2. Golongan fibrat
a. Nama obat : bezafibrat, fenofibrat, gemfibrozi, klofibrat, siprofibrat,
b. Mekanisme
kerja : menurunkan kadar trigliserida serum dengan cara mengurangi
sintesis VLDL dan, khususnya,apoliprotein B yang berkelanjutan dengan
meningkatnya kecepatanpemindahan lipoprotein kaya trigliserida dari
plasma.
3. Golongan niacin
a. Nama obat : niaspan,
b. Mekanisme
kerja : mengurangi sintesis hepatic VLDL,yang mengarah pada pengurangan
sintesis LDL. Niasin juga meningkakan HDL dengan mengurangi
katabolismenya.
C. EVALUASI OBAT TERPILIH
Golongan statin
§ Nama obat : Lovastatin
§ Indikasi :
menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL, pada pasien
hiperkolesterolimia primer. Hiperkolesterolimia disertai
hipertrigliserida.
§ Kontraindikasi : penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase dalam serum secara persisten yang tidak dapatdijelaskan. Hamil dan menyusui.
§ Efek samping obat : nyeri abdomen, sakit kepala, reaksi hiperssensitif, nyeri dada non-cardiak, mual, muntah.
§ Dosis obat : awal 20 mg 1x/hari. Kisaran dosis anjuran : 10-80 mg /hari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi. Maksimal 80 mg/hr.
§ Interaksi obat :obat imunosupresan, gemfibrozil, eritromisin, niasin,
§ Harga obat : tab bersalut 20 mg x 3 x10 ( Rp192.500)
§ Aturan pakai : sesudah makan
§ Cara pemberian : Per oral
D. MONITORING
1. Monitoring subyektif
§ Apakah berat badannya sudah berkurang?
§ Apakah pasien sudah mengurangi atau berhenti mengkonsumsi rokok?
2. Monitoring obyektif
§ Kadar kolesterol total
§ Kadar LDL
3. Monitoring efek samping obat
§ Apakah pasien mengalami nyeri abdomen, sakit kepala, reaksi hiperssensitif, nyeri dada non-cardiak, mual, muntah?
E. KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI PASIEN
1. Pasien diharapkan melakukan diet dan meningkatkan aktifitas fisik, dengan rajin berolah raga.
2. Pasien
diharapkan mengurangi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol, serta
meningkatkan konsumsi lemak tak jenuh dan serat larut dalam bentuk oat,
pectin, gum, dan psyllium.
3. Pasien diharapkan mengurangi atau berhenti mengkonsumsi rokok.
4. Obat
( lovastatin ) sebaiknya diberikan pada malam hari karena efek
sampingnya yaitu gastrointestinal, sehingga tidak mengganggu aktivitas
pasien. Selain itu metabolism kolesterol terjadi pada malam hari
sehingga obat lebih cepat beerefek.
5. Obat lovastatin dikonsumsi sesudah makan atau bersama makanan karena absorbsinya lebih besar jika diberikan bersama makanan.