Thursday 22 January 2009

Batu Saksi Ucapan Syahadat

Dalam sebuah hadis diceritakan, pada zaman dahulu seorang lelaki wukuf di Arafah. Dia berhenti di lapangan luas itu. Saat itu dia sedang melakukan ibadah haji. Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang sangat penting. Bahkan wukuf di Arafah itu disebut sebagai haji yang sebenarnya karena apabila seseorang itu berwukuf di padang Arafah dianggap hajinya telah sempurna, sebegitu pentingnya sampai tidak boleh diwakilkan walau bagaimanapun kondisinya, disitulah kita kenal istilah safari wukuf. Sabda Rasullullah SAW:
"Alhajju Arafat" (Haji itu wukuf di Arafah)

Kembali pada cerita hadis tadi, Rupanya lelaki itu tadi masih belum mengenali Islam dengan lebih mendalam. Masih dalam istilah 'muallaf'. Semasa dia berada di situ, dia telah mengambil tujuh biji batu lalu berkata pada batu itu:
"Hai batu-batu, saksikanlah olehmu bahwa aku bersumpah bahawa tidak ada tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu utusan Allah."

Setelah dia berkata begitu dia pun tertidur di situ. Dia meletakkan ketujuh-tujuh batu itu di bawah kepalanya. Hingga datang ajalnya. Ketika datang kiamat, dia telah diperiksa segala dosa-dosa dan pahalanya oleh Tuhan. Setelah selesai pemeriksaan itu ternyata dia harus masuk ke dalam neraka. Maka dia pun pergi ke neraka dan hendak memasuki salah satu pintu-pintu neraka. Belum sempat dia masuk ke pintu neraka, Tiba-tiba seketika batu kecil yang dikumpulnya tadi datang dekat pintu neraka tersebut dan menghalangi jalannya. Malaikat azab telah berada di situ. Semua malaikat itu mendorongnya masuk ke pintu neraka tersebut. Tapi tak ada yang sanggup. Kemudian dia pun dibawa pergi ke pintu lain. Para malaikat itu tetap berusaha hendak memasukkannya ke dalam neraka tapi tidak berhasil karena setiap mereka akan memasukkan dia ke neraka, batu batu itu mengikuti ke mana saja dia pergi.

Akhirnya habislah ketujuh pintu neraka didatanginya. Para malaikat yang bertindak akan menyiksa orang-orang yang masuk neraka berusaha sekuat tenaga untuk mendorong lelaki itu ke dalam neraka tetapi tetap tidak berhasil. Sampai di pintu neraka nomor tujuh, neraka tidak mau menerimanya karena ada batu yang mengikutinya. Ketujuh batu itu seolah-olah membentengi lelaki itu memasuki neraka. Kemudian dia naik ke Arasy di langit yang ketujuh. Di situlah Allah berfirman :
"Wahai hambaku, Aku telah menyaksikan batu-batu yang engkau kumpulkan di padang Arafah. Aku tidak akan menyia-nyiakan hakmu. Bagaimana Aku akan menyia-nyiakan hakmu sedangkan Aku telah menyaksikan bunyi 'syahadat' yang engkau ucapkan itu. Sekarang masuklah engkau ke dalam syurgaKU."

Begitu dia menghampiri pintu syurga itu, tiba-tiba pintu syurga itupun terbuka lebar. Rupanya kunci syurga itu adalah kalimat syahadat yang diucapkannya dahulu.