Dr. H. Dicky Budiman
Dalam kehidupan ini kita selalu
ingin menjadi yang terbaik dan ingin mendapat segala sesuatu yang terbaik.
Namun kita sering lupa batasan apa saja yang dapat kita tembus atau dapat kita
ubah dan apa saja yang tidak dapat kita ubah....
Mudah-mudah tulisan ini dapat menggugah kesadaran kita
akan hakikat diri dan untuk apa kita hadir di dunia ini
1. Jenis kelamin
Setiap kita, ketika lahir sudah ditakdirkan memiliki jenis kelamin tertentu, ada yang menjadi seorang pria atau wanita, tetapi kita tidak dapat memilih jenis kelamin kita. Memang ada operasi untuk mengubah kelamin. Tapi kita tidak bisa mengubah takdir orang yang bersangkutan. Terimalah dan syukurilah apapun dirimu, apakah engkau wanita ataupun pria. Act like woman / man!! Setiap jenis kelamin memiliki harkat dan martabat yang sama namun dengan kodrat yang berbeda. Hendaknya setiap orang dapat memahami posisi masing-masing sesuai kodratnya. Saat ini banyak buku yang mengupas hal ini dan bermanfaat untuk setiap kita.
Sudah kodrat
seorang wanita untuk hanya memiliki satu suami, sehingga dalam islam tidak
dikenal istilah poliandri. Jika seorang wanita mengingkari kodrat ini maka
hilanglah keluhurannya. Demikian pula untuk seorang pria, ada peluang untuk memiliki
sampai 4 istri (poligami), namun kiranya tidak mudah untuk mewujudkan ini
karena banyak hal yang harus disiapkan, selain saat ini cukup sulit mencari
seorang wanita yang mau dimadu dan juga tidak mudah memilih seorang wanita
untuk dijadikan istri yang solihah.
2. Orang tua
Tidak ada
seorang pun di dunia ini yang bisa memilih dilahirkan oleh orang tua yang mana.
Hikmahnya adalah semua manusia bisa memiliki jodoh dan ragam rupa serta bentuk
dan tersebar di muka bumi ini, karena seandainya manusia bisa memilih siapa
orang tuanya niscaya terbataslah jodohnya dan yang lebih kasian: bayangkan bila
seorang ibu melahirkan sampai 1 juta anak !!! Jadi, hormatilah orang tuamu! Sekalipun
mereka seorang yang hina dipandang orang. Apa yang kita lakukan pada orang tua
kita maka akan juga berbalik pada diri kita kelak. Maka jadilah anak yang baik
dan berbakti sehingga nanti kita menjadi orang tua yang beruntung.
3. Hari
kelahiran
Waktu
kelahiran setiap orang sudah ditetapkan oleh Allah SWT, jauh sebelum dunia dijadikan.
Bayangkan bila dalam satu saat lahir berbarengan berjuta anak!!
Jangan menyesali, mengapa engkau harus lahir
ke dunia. Syukuri apa yang diterima maka akan bertambah rizkimu. Allah
menjadikan setiap diri manusia dengan tujuan untuk beribadah pada Allah dan
menjadi manusia yang berguna untuk diri dan lingkungannya.
4. Bentuk
Fisik
Bentuk fisik
kita sudah ditakdirkan dan mengikuti alur keturunan atau orang tua kita.
Ada orang
yang memiliki bentuk hidung mancung dan ada pula yang pesek, ada yang rambutnya
keriting dan ada yang lurus serta aneka ragam variasi bentuk fisik manusia di
muka bumi. Semua ini memberi hikmah keindahan bagi manusia untuk melihat dan
melakukan interaksi. Namun yang pasti adalah tidak ada satu pun yang diciptakn
Allah SWT di dunia, melainkan memiliki manfaat dan tujuan yang mulia.
Hanya
manusia memang diberi keterbatasan untuk melihatnya kecuali orang-orang yang
mau belajar dan ber tafakur.
5. Masa lalu
Apa yang
sudah terjadi maka itu menjadi masa lalu kita serta menjadi takdir kita. Ini
juga sudah ditetapkan oleh Tuhan. Jangan melihat ke belakang,karena itu hanya
membuat engkau "frozen" - can not do anything! Look to the future and
see how good it is.
Masa lalu
harus menjadi pelajaran yang berguna buat kita. Masa lalu adalah segala
kejadian yang sudah berlalu, meskipun itu beberapa detik yang lalu.
Oleh karena
itu Semua yang telah kita lakukan haruslah difikir terlebih dahulu agar tidak
menyesal di kemudian hari. Sehingga setiap diri kita hendaknya menata masa kini
agar kelak menjadi masa lalu yang indah untuk dikenang.
6. Kedudukan
dalam keluarga
Kedudukan
kita dalam keluarga sudah ditakdirkan, Apakah engkau anak bungsu, sulung, atau
tengah, you can not change it. Nikmati dan syukuri. Percayalah, semua ada
hikmahnya. Menjadi seorang anak sama sama bisa mengalami masa enak dan tidak
enak. Yang terpenting adalah kita bisa mengolah semua kejadian dan pengalaman
menjadi energi positif agar lebih memacu kita untuk menjadi anak yang berguna
dan bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat serta agama.
7. Suku
bangsa / ras
Menyesal
jadi orang Indonesia yang terus menerus dilanda kesulitan?Atau menyesal jadi
orang Batak yang kalau menikah perlu upacara adat yang walahhhh mahal dan lama?
Atau jadi orang yang suka ditindas dan diintimidasi? .....
Semua
manusia telah ditakdirkan menjadi anggota suatu suku bangsa atau ras, sehingga
menjadikan manusia saat ini terpencar dan tersebar di berbagai belahan dunia
dan bumi ini. Ingatlah, sesuai firman Allah: Allah menjadikan manusia beragam
dan berbeda suku bangsa agar manusia dapat saling berkenalan dan berinteraksi
dengan satu tujuan yaitu menjadi khalifah bumi serta menyembah Allah. Celaka
lah bilamana manusia berinteraksi untuk mengkufuri Allah.
Tentang
Jodoh
Jodoh
manusia memang sudah ditakdirkan Allah. Namun takdir jodoh bukanlah hal yang
mengikat, karena hal ini akan bergantung pada upaya dan usaha kita serta yang
lebih PENTING adalah bagaimana kualitas diri kita.
Artinya,
bisa saja seorang manusia memiliki jodoh atau tidak.
Yang
ditakdir memiliki jodoh akan ditentukan oleh kualitas dirinya sendiri, artinya
jika dia dapat menempa diri menjadi seorang manusia yang berkualitas lahir dan
batin, maka dia akan mendapat jodoh yang sepadan. Sudah menjadi sunnatullah,
bahwa seorang manusia akan bertemu jodohnya dalam lungkungan yang relatif sama.
Jika dia seorang yang pemabuk maka akan bertemu juga dengan orang yang suka
mabuk atau berada dalam lingkungan tsb. Jika dia seorang playboy maka dia akan
berjodoh dengan playgirl, jika dia seorang yang suka main-main dalam hubungan
maka dia juga akan berjodoh dengan seorang yg tidak serius dalam menjalin
hubungan.
Seandainya suatu
saat dia (seorang manusia) diberi kesempatan oleh Allah untuk memperbaiki diri
dengan cara dipertemukan dengan seseorang yang akan meningkatkan keimanan serta
kualitasnya di dunia dan akhirat, hendaknya dia bisa segera memeprbaiki diri
agar proses pertemuan itu dapat berlanjut ke pernikahan (berjodoh). Karena bila
tidak, maka Allah akan menjauhkannya dan mengembalikannya pada tingkatan
semula. Hal ini sebagaimana disampaikan dalam dalil yang kurang lebih intinya
sebagai berikut: tidak menikah seorang wanita melainkan akan menikah dengan
seorang pria yang sepadan dalam hal agama dan dunianya. Jadi, bila ingin
mendapat jodoh terbaik dunia akhirat maka jadilah seorang manusia yang juga
terbaik dunia akhirat.
Kesimpulan:
Terhadap
semua takdir dan apa yg telah kita terima, Tidak ada gunanya menyesali, yang
baik adalah mensyukuri dan menjalaninya dengan sebaik-baiknya.
Memang dunia
melihat rupa, tapi Tuhan melihat hati dan amalan kita. Apa yang kita lakukan
setiap hari itu lebih penting dari penampilan kita. Bukan berarti kita semua
bisa berpenampilan seenaknya, tidak!! Tapi kita harus menerima apa yang sudah
Allah berikan.