Sunday 29 July 2012

Surat dari Gaza Palestina


Sepucuk Surat dari Palestina untuk Saudaraku di Indonesia

Saya tidak tahu, mengapa saya harus menulis dan mengirim surat ini
untuk kalian di Indonesia, Namun jika kalian tetap bertanya kepadaku,
kenapa? Mungkin satu-satunya jawaban yang saya miliki Adalah karena
Negeri kalian berpenduduk muslim terbanyak di punggung bumi ini, bukan
demikian saudaraku?

Disaat saya menunaikan ibadah haji beberapa tahun silam, ketika pulang
dari melempar jumrah, saya sempat berkenalan dengan salah seorang
aktivis da'wah dari Jama'ah haji asal Indonesia, dia mengatakan
kepadaku, setiap tahun musim haji ada sekitar 205 ribu jama'ah haji
berasal dari Indonesia datang ke Baitullah ini. Wah, sungguh jumlah
angka yang sangat fantastis dan membuat saya berdecak kagum.

Lalu saya mengatakan kepadanya, saudaraku, jika jumlah jama'ah Haji
asal GAZA sejak tahun 1987 Sampai sekarang digabung, itu belum bisa
menyamai jumlah jama'ah haji dari negeri kalian dalam satu musim haji
saja. Padahal jarak tempat kami ke Baitullah lebih dekat dibanding
kalian yah?. wah, pasti uang kalian sangat banyak yah?, apalagi
menurut sahabatku itu ada 5% dari rombongan tersebut yang menunaikan
ibadah haji untuk yang kedua kalinya, Subhanallah.
Wahai saudaraku di Indonesia,

Pernah saya berkhayal dalam hati, kenapa saya dan kami yang ada di
GAZA ini, tidak dilahirkan di negeri kalian saja. Wah, pasti sangat
indah dan mengagumkan yah?. Negeri kalian aman, kaya dan subur,
setidaknya itu yang saya ketahui Tentang negeri kalian.

Pasti para ibu-ibu disana amat mudah menyusui bayi-bayinya, susu
formula bayi pasti dengan mudah kalian dapatkan di toko-toko dan para
wanita hamil kalian mungkin dengan mudah bersalin di rumah sakit yang
mereka inginkan.

Ini yang membuatku iri kepadamu saudaraku tidak seperti di negeri kami
ini, saudaraku, anak-anak bayi kami lahir di tenda-tenda pengungsian.
Bahkan tidak jarang tentara Israel menahan mobil ambulance yang akan
mengantarkan istri kami Melahirkan di rumah sakit yang lebih lengkap
alatnya di daerah Rafah, Sehingga istri-istri kami terpaksa melahirkan
diatas mobil, yah diatas mobil saudaraku!.

Susu formula bayi adalah barang yang langka di GAZA sejak kami di
blokade 2tahun lalu, namun isteri kami tetap menyusui bayi-bayinya dan
menyapihnya hingga dua tahun lamanya, walau terkadang untuk
memperlancar ASI mereka, isteri kami rela minum air rendaman gandum.

Namun, mengapa di negeri kalian, katanya tidak sedikit kasus
pembuangan bayi yang tidak jelas siapa ayah dan ibunya, terkadang
ditemukan mati di parit-parit, di selokan-selokan dan di tempat
sampah, itu yang kami dapat dari informasi televisi.

Dan yang membuat saya terkejut dan merinding, ternyata negeri kalian
adalah negeri yang tertinggi kasus Abortusnya untuk wilayah ASIA,
Astaghfirullah. Ada apa dengan kalian? Apakah karena di negeri kalian
tidak ada konflik bersenjata seperti kami disini, sehingga orang bisa
melakukan hal hina tersebut?, sepertinya kalian belum menghargai arti
sebuah nyawa bagi kami di sini.


Memang hampir setiap hari di GAZA sejak penyerangan Israel, kami
menyaksikan bayi-bayi kami mati, Namun, bukanlah diselokan-selokan,
atau got-got apalagi ditempat sampah? saudaraku! Mereka mati syahid,
saudaraku! mati syahid, karena serangan roket tentara Israel!

Kami temukan mereka tak bernyawa lagi dipangkuan ibunya, di bawah
puing-puing bangunan rumah kami yang hancur oleh serangan roket
tentara Zionis Israel, Saudaraku, bagi kami nilai seorang bayi adalah
Aset perjuangan perlawanan kami terhadap penjajah Yahudi. Mereka
adalah mata rantai yang akan menyambung perjuangan kami memerdekakan
Negeri ini.
Perlu kalian ketahui, sejak serangan Israel tanggal 27 desember (2009)
kemarin, Saudara-saudara kami yang syahid sampai 1400 orang, 600
diantaranya adalah anak-anak kami, namun sejak penyerangan itu pula
sampai hari ini, kami menyambut lahirnya 3000 bayi baru Dijalur Gaza,
dan Subhanallah kebanyakan mereka adalah anak laki-laki dan banyak
yang kembar, Allahu Akbar!

Wahai saudaraku di Indonesia,
Negeri kalian subur dan makmur, tanaman apa saja yang kalian tanam
akan tumbuh dan berbuah, namun kenapa di negeri kalian masih ada bayi
yang kekurangan gizi, menderita busung lapar. Apa karena kalian sulit
mencari rezki disana? apa negeri kalian sedang di blokade juga?

Perlu kalian ketahui, saudaraku, tidak ada satupun bayi di Gaza yang
menderita kekurangan gizi apalagi sampai mati kelaparan, walau sudah
lama kami diblokade.

Kalian terlalu manja! Saya adalah pegawai Tata Usaha di kantor
pemerintahan Hamas Sudah 7 bulan ini, gaji bulanan belum saya terima,
tapi Allah SWT yang akan mencukupkan rezki untuk kami.

Perlu kalian ketahui pula, bulan ini saja ada sekitar 300 pasang
pemuda baru saja melangsungkan pernikahan. Yah, mereka menikah di
sela-sela serangan agresi Israel, Mereka mengucapkan akad nikah,
diantara bunyi letupan bom dan peluru saudaraku. Dan Perdana menteri
kami, yaitu Ust Isma'il Haniya memberikan santunan awal pernikahan
bagi semua keluarga baru tersebut.

Wahai Saudaraku di Indonesia,
Terkadang saya pun iri, seandainya saya bisa merasakan pengajian atau
halaqoh pembinaan Di Negeri antum, seperti yang diceritakan teman saya
tersebut, program pengajian kalian pasti bagus bukan, banyak kitab
mungkin yang telah kalian baca, dan buku-buku pasti kalian telah
lahap, kalian pun sangat bersemangat bukan, itu karena kalian punya
waktu.

Kami tidak memiliki waktu yang banyak disini wahai saudaraku. Satu
jam, yah satu jam itu adalah waktu yang dipatok untuk kami disini
untuk halaqoh, setelah itu kami harus terjun langsung ke lapanagn
jihad, sesuai dengan tugas yang Telah diberikan kepada kami.

Kami di sini sangat menanti-nantikan hari halaqoh tersebut walau cuma
satu jam saudaraku, tentu kalian lebih bersyukur, kalian lebih punya
waktu untuk menegakkan rukun-rukun halaqoh, Seperti ta'aruf, tafahum
dan takaful di sana.


Hafalan antum pasti lebih banyak dari kami, Semua pegawai dan pejuang
Hamas di sini wajib menghapal surat al anfaal sebagai nyanyian perang
kami, saya menghapal di sela-sela waktu istirahat perang, bagaimana
Dengan kalian?

Akhir desember kemarin, saya menghadiri acara wisuda penamatan hafalan
30 juz anakku yang pertama, ia diantara 1000 anak yang tahun ini
menghapal al-qur'an, umurnya baru 10 tahun, saya yakin anak-anak
kalian jauh lebih cepat menghapal al-quran ketimbang anak-anak kami
disini, di Gaza tidak ada SDIT seperti di tempat kalian, yang menyebar
seperti jamur sekarang.
Mereka belajar di antara puing-puing reruntuhan gedung yang hancur,
yang tanahnya sudah diratakan, diatasnya diberi beberapa helai daun
pohon kurma, yah di tempat itulah mereka belajar saudaraku, bunyi
suara setoran hafalan al-quran mereka bergemuruh diantara bunyi-bunyi
senapan tentara Israel? Ayat-ayat Jihad paling cepat mereka hafal,
karena memang didepan mereka tafsirnya. Langsung Mereka rasakan.

Wahai Saudaraku di Indonesia,
Oh, iya, kami harus berterima kasih kepada kalian semua, melihat aksi
solidaritas yang kalian perlihatkan kepada masyarakat dunia, kami
menyaksikan demo-demo kalian disini. Subhanallah, kami sangat
terhibur, karena kalian juga merasakan apa yang kami rasakan disini.
Memang banyak masyarakat dunia yang menangisi kami di sini, termasuk
kalian di Indonesia. Namun, bukan tangisan kalian yang kami butuhkan
saudaraku biarlah butiran air matamu adalah catatan bukti nanti di
akhirat yang dicatat Allah sebagai bukti ukhuwah kalian kepada kami.
Doa-doa kalian dan dana kalian telah kami rasakan manfaatnya.

Oh, iya hari semakin larut, sebentar lagi adalah giliran saya Untuk
menjaga kantor, tugasku untuk menunggu jika ada telepon dan fax yang
masuk Insya Allah, nanti saya ingin sambung dengan surat yang lain
lagi Salam untuk semua pejuang-pejuang islam di Indonesia.