Wednesday 4 July 2012

WANITA DALAM ISLAM

 Wanita Yang Layak Dinikahi
 
 
Pernikahan yang bagaimana yang bisa menimbulkan sakinah, mawwadah wa rahmah (penuh kedamaian, cinta dan kasih sayang yang tulus).

Sabda Rasulullah saw :"Nikahilah wanita karena empat perkara. Karena wajahnya (kecantikan), karena nasab/keturunan, karena hartanya, dan karena agamanya. Dan yang lebih baik nikahilah wanita karena agamanya."

Penulis, dengan segenap pengalaman yang pernah dialami, ingin berbagi, dengan harap memberikan pandangan kpd pembaca semua, supaya berhati-hati memilih pasangan. Supaya kelak, tidak ada penyesalan yang tak akan pernah hilang sampai mati. Siapa yang akan kita nikahi....

Demi Allah, arahan Rasulullah saw supaya menikahi wanita karena agamanya, adalah super tepat, dan baik akhir ceritanya. Bagaimana tidak, sabda beliau saw adalah berdasarkan wahyu dari Allah, yang Maha Tahu apa yang baik bagi hamba-Nya, dan yg buruk bagi hamba-Nya yg beriman.

Menikahi seorang wanita karena kecantikan, boleh; tapi madharat (kerugiannya) lebih banyak. Begitu banyak gadis cantik, dan rupanya krn sedikit agamanya maka mereka tdk dapat menjaga kehormatan pasangannya dan tidak setia. Ini sangat-sangat penting, karena akan mempengaruhi kebahagiaan pasangan. Pernikahan berbeda jauh dengan khayalan masa remaja yang semuanya serba indah. Butuh kedewasaan, komitmen, kebersamaan dan kesetiaan yang tinggi dari seorang wanita.

Intinya menikahi wanita krn agamanya adalah
sumber keselamatan dunia dan akherat. Percaya atau tidak. Mau atau tidak, walau kriteria ketiga sebelumnya, tidak ada sama sekali. Karena ketiadaan agama pada pasangan, akan menjadi sumber malapetaka. Akhirnya akan menjadi penyesalan dikemudian hari, di mana janji-janji banyak dilanggar. Dan setelah menjadi istri/suami, maka perubahan itu bahkan sampai hampir 90%.

Bagaimanapun seorang perempuan yang tidak bisa menjaga keluhuran dirinya, akan lebih banyak madharat (kerugian), bagi kelangsungan hidup berumah tangga. Karena sulit memiliki akhlaq maupun ketaatan kepada suami, Allah dan Rasul-Nya.

Walaupun kemungkinan menjadi wanita yang bertaubat dan shalehah adalah bisa terjadi, jika Allah memberikan hidayah. Cuma, biasanya dengan perjuangan suami/istri yang panjang dan melelahkan.
MAU?
Dicky Budiman,