Tuesday, 17 February 2009

Ciuman

Mengapa kita mencium?
Jika Anda melihat seekor induk burung sedang memberi makan anaknya, Anda akan sadar bahwa kegitan yang disebut mencium antara mulut yang satu dengan yang lain bermula dari cara kuno yang dilakukan induk burung saat memberi makan anaknya.

Dalam beberapa kebudayaan, ada kebiasaan seorang ibu mengunyah makanan terlebih
dahulu sebelum memberikannya kepada bayinya. Gaya khas mencium ini didorong oleh
perasaan cinta mendalam saat mulut beradu. Secara teknis, ciuman mulut dilakukan
dengan membuat kontraksi pada dua otot orbicularis di bibir saat bibir-bibir itu diadu.

Saat seorang bayi lahir, dia akan mengisap payudara si ibu tanpa perlu diajari.
Teknik yang digunakan nyaris sama dengan mencium. Artinya, ciuman adalah insting
dasar manusia.

Banyak penelitian menegaskan bahwa wanita ternyata lebih menikmati ciuman lebih
lama daripada pria. Itulah kenapa para wanita lebih mudah mengingat pengalaman
ciuman romantis mereka yang pertama kalinya daripada pria.

Istilah kiss yang artinya mencium dalam bahasa Indonesia berasal dari Inggris kuno,
cyssan, yang muncul sebelum abad XXV. Ciuman Perancis - French Kiss; Awal Tahun 1920-an. Istilah French Kiss pertamakali diketahui di Inggris pada tahun 1920-an. Aktivitas ini ditandai dengan membuka mulut masing-masing lalu dengan bergairah mengadu lidah
satu sama lain.
Kata Perancis (French) disebutkan di sini bukan karena ciuman dengan lidah ini adalah ciuman khas Perancis, tetapi Ciuman semacam ini bisa kita temukan di berbagai budaya, entah disebut ciuman lidah, cium basah, atau soul kissing. Orang-orang
Amerika dan Inggris menamakannya demikian karena menganggap orang-orang Perancis
sangat liberal dalam hal kegiatan seks.

Tidak heran pula ada banyak istilah seks dikaitkan dengan Perancis (French). Ada
French Disease (sifilis), French Love Letter (kondom), Frenching (oral seks),
French Woman (pelacur).

Ciuman Romantis,
Tidak semua budaya memiliki gaya bercium romantis. Ciuman mesra di depan umum ini
tampaknya bermula dari kebudayaan awal mula orang-orang Eropa. Setidaknya hal ini
bisa dilacak dari teks dan literatur yang ada.

Orang-orang Teuton, Jerman, Yunani, Romawi, dan juga klan Semit yang memulai
mengembangkan gaya ciuman romantis. Kelompok orang-orang ini lalu menyebar ke
mana-mana. Orang Cina kuno dan Jepang tentu saja juga melakukan ciuman, tetapi dengan malu-malu karena tidak mau ketahuan orang lain. Ciuman adalah kegiatan pribadi antara dua orang dan tidak layak untuk didiskusikan, apalagi ditulis.

Saat orang Eropa mlai mengunjungi wilayah Timur di abad XVI, orang-orang Cina dan
Jepang sempat terkejut serta merasa luar biasa dengan kebiasaan orang Eropa yang
tidak malu-malu bericuman di depan publik.

Pada pertengahan abad XIX, saat bahasa Cina mulai diterjemahkan ke bahasa Barat,
mulailah ditemukan tulisan baru yang menggambarkan gaya ciuman romantis.
Ciuman ala Eskimo
Gaya mencium dengan menempelkan hidung satu sama lain bermula dari kebiasaan yang dilakukan oleh orang Polinesia, sebagian Asia, Afrika dan Eskimo artik. Orang
Eskimo malah melakukannya dengan cara menempelkan mulut dan hidung di pipi sambil
menghirup udara. Mereka saling membaui satu sama lain. Dalam khasanah bahasa Eskimo,

kata "mencium" justru punya arti "membaui". Tidak heran bila dalam industri parfum,
bau memberikan kesan erotis tesendiri karena dijual dan diperdagangkan.

Ciuman Pipi
Orang-orang wanita indian Amerika Utara melakukan ciuman ini dengan cara menempelkan bibir dengan rileks ke pipi seorang laki-laki tanpa gerakan lain atau
suara tertentu. Maksudnya tidak lain adalah hendak merasai bau si pria.

Ciuman Tangan
Ciuman tangan mulai muncul di beberapa wilayah di bagian India dan Arab Peninsula.
Di budaya tertentu malahan kebiasaannya lain lagi. Orang mencium tangannya sendiri
kemudian menempelkannya ke dahi orang lain. Kebudayaan lain menceritakan hal yang
lain lagi, saat dua orang pria bertemu mereka akan memberi salams atu sama lain
dengan cara mencium secara cepat punggung tangan satu sama lain. Di Eropa, ciuman
tangan pada seorang wanita dikenal dengan sebutan Handkiss.

Selama abad pertengahan, beberapa rabi di wilayah Timur mengadopsi kebiasaan
menggunakan sarung tangan tipis, entah itu di musim salju ataupun panas, untuk
menghindari gairah atau birahi. Sarung tangan digunakan untuk menghindari gejolak
yang mungin timbul saat bertemu seorang wanita. Kebiasaan mereka justru si
wanitalah yang mencium pungung tangan pria.

Ciuman Mengisap Bibir
Orang-orang India memiliki bentuk ciuman yang lebih dahsyat lagi, yakni cara
mencium dengan mengisap bibir orang yang dicium secara bergairah. Dalam Kamasutra,
hal semacam ini diajarkan. Cara ciuman ini persisnya adalah ketika pria mengisap
bibir atas wanita, si wanita sebaliknya mengisap bibir bawah si pria. "Kumakan
kau", kata mereka satu sama lain. Faktanya, beberapa binatang, khususnya serangga
betina, akan memakan pasangannya setelah melakukan hubungan seks.

Ciuman Seremonial
Odysseus, seorang pejuang dari Yunani, ketika pulang dari pengembaraannya yang
panjang, seorang temannya menciumnya di kepala, tangan, dan bahu. Beberapa abad
sesudahnya, ciuman antara pria semacam menjadi kebiasaan yang dilakukan antara
seorang uskup dan pastor. Seorang uskup akan mencium pastor yang baru ditahbiskan
dan pastor tersebut akan mencium kaki Sri Paus.

Orang-orang Katolik Roma melakukan kebiasan mencium altar, reliqui atau benda yang
ditinggalkan oleh para kudus, luka-luka pada patung Jesus, dan saudara-saudara
mereka yang meninggal. Orang Yahudi punya kebiasaan mencium Kitab Taurat, tetapi
tidak pernah mencium saudara mereka yang sudah meninggal. Selama abad pertengahan, seorang ksatria akan dicium oleh ksatria yang lebih tua, bahkan kadang-kadang oleh
raja, setelah dilantik.

Ciuman tangan, khususnya antara lelaki, adalah sebentuk sikap menghormati. Menurut
salah satu legenda Kristen, acara mencium kaki atau tumit Sri Paus sebenarnya
adalah bagian dari gaya ciuman tangan. Cerita berkembang, di abad VII, diceritakan
seorang wanita yang sedang bergairah tidak hanya mencium tangan Sri Paus, melainkan
juga mengisap jari-jari sang pemimpin umat Katolik sedunia ini dengan dahsyatnya.
Tentu saja orang yang dianggap suci ini terkejut sekali. Lalu selanjutnya agar
tidak berlanjut, Paus mengumumkan bahwa ciuman tangan ini diganti dengan ciuman
kaki. Sementara dalam legenda lain menyebutkan adanya kebiasaan mencium kaki raja.

Ciuman Kupu-Kupu
Beberapa kebudayaan memiliki kebiasaan yang lebih aneh lagi saat dua orang dimabuk
cinta. Caranya dengan mengedipkan bulu mata ke pipi pasangannya. Mengadu bulu mata
disebut double butterfly.
Ciuman kupu-kupu ini mengadopsi cara ciuman serangga, yakni dengan menempelkan
antenanya ke pasangannya. Namun, tentu saja dua orang yang sedang jatuh cinta bisa
saja membuat bentuk ciuman yang lain lagi
Misalnya :
 
bersambung
 


New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!