Tuesday 3 February 2009

Komunikasi

Menjadi pemimpin tidak mudah, apalagi menjadi pemimpin bagi setiap orang.

Saat ini sering kita jumpai pemimpin yang gesturenya tidak mencerminkan seorang pemimpin. Itu baru gesture, belum kecakapan lain yang mutlak harus dimiliki seorang pemimpin.

Komunikasi atau kemampuan menyampaikan pesan dan cara seseorang menyampaikan pesan merupakan suatu kemampuan yang amat vital bagi seorang pemimpin. Dari cara dan kualitas bahasa serta pilihatn kata yang disampaikan, amat mempengaruhi citra dan nilai si pemimpin.

Dalam sejarah, kita mengenal beberapa pemimpin yang menguasai kemampuan ini, seperti Mantan Presiden RI Pertama dan yang saat ini menjadi buah bibir dunia adalah Barrack Obama, presiden AS. Mereka bisa menjadi dekat di hati masyarakat nya karena pandai mengemas pesan menjadi kemasan bersama, sehingga seolah semua merasa berkepentingan untuk memperjuangkannya. tidak banyak orang yang memiliki kemampuan itu, dan mungkina anda bisa menjumpainya di sekitar anda.

Satu hal yang perlu dan seringkali kita lupa adalah kenyataan bahwa, setiap dari kita adalah pemimpin dan selaku pemimpin, kita tentu akan dan harus menyampaikan beberapa pesan kita pada orang lain di sekitar kita.

Dalam buku Great Communication Secrets of Great Leaders , semua orang mulai dari manajer hingga eksekutif, mempunyai kesempatan yang sama untuk melakukan ketrampilan berkomunikasi tersebut. John Baldoni mengeksplorasi gaya berkomunikasi dari pemimpin-pemimpin yang paling berpengaruh sedunia dan mengambil intisari berupa pelajaran ampuh yang dapat digunakan oleh pemimpin-pemimpin dari semua golongan untuk meningkatkan skill kepemimpinan mereka dan efektivitas kepemimpinan mereka secara menyeluruh.

Seseorang yang sering terlatih menggelar diskusi dan konferensi pers akan semakin matang dalam kualitas komunikasinya (dengan catatan dia selalu berusaha meningkatkan kualitas komunikasinya). Sehingga dia dapat menyampaikan jawaban-jawaban yang sangat memuaskan atas pertanyaaan yang diajukan. Hal ini akan memberikan kesan bahwa dia sangat menguasai permasalahan yang ditanyakan dan sekaligus menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang pemimpin yang sangat kompeten. Apalagi bila dia mampu memberi jawaban singkat, tertata rapi dan gampang dimengerti.

Di sisi lain, kita atau seorang pemimpin perlu melakukan mengenali dirinya, apakah termasuk tipe pendengar atau tipe pembaca. Dengan mengenali potensi diri, akan memudahkan untuk memilih jenis komunikasi sehingga mampu memuaskan audiens atau orang yang akan kita jadikan sasaran komunikasi kita.

Ada seorang pemimpin yang terlihat menurun kualitas komunikasinya setelah dia masuk ke lingkungan birokrasi, dibanding ketika dia masih bekerja secara free lance. Hal ini bisa terjadi karena perbedaan cara komunikasi dari tipe pendengar menjadi pembaca atau sebaliknya.

Menurut Peter Drucker, seseorang seharusnya mengetahui bagaimana dirinya berkinerja. Apakah dirinya seorang pendengar atau seorang pembaca. Dengan mengetahui tipe kepribadian itu, seseorang dapat memaksimalkan kinerja dirinya dengan bekerja dengan metode yang sesuai dengan kepribadiannya