الحمد لله الذي افتتح بحمده الكتاب، والحمد لله الذي
ينال بحمده الثواب، نحمده على ما منح فهو المنعم الوهاب، نستغفره ونتوب إليه فإنه
غافرُ الذنب وقابلُ التوب شديدُ العقاب.
اللهم صل وسلم وبارك على هذا النبي الكريم، وارض اللهم
عن آله وصحابته، وأحينا اللهم على سنته، وأمتنا على ملته، واحشرنا فى زمرته مع
الذين أنعمت عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا.
Jama’ah sidang taraweh yang
diberkahi oleh Allah swt.
Bapak-bapak dan ibu-ibu…. Hadirin dan
hadirat yang dimuliakan oleh Allah ….
pada kesempatan malam hari ini saya
akan menyampaikan beberapa makna penting tentang puasa dan Ramadhan, dengan
tujuan dan harapan semoga kita bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadhan ini
dengan hati yang ikhlas, dengan keyakinan yang penuh, dan dengan semangat yang
tinggi untuk mencapai ridha Allah swt. Sehingga akumulasi dari rasa itu semua
dapat menunjukkan betapa bergembiranya kita menyambut bulan Ramadhan.
Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan
Ramadhan, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga”. من فرح بقدوم
رمضان دخل الجنة
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa puasa
itu adalah ibadah. Apa arti ibadah? Ibadah artinya kepasrahan, penyerahan, dan
penghambaan diri kepada Allah swt. Meskipun berarti kepasrahan, namun ibadah
puasa juga memiliki hikmah, makna dan rahasia yang amat besar yang dapat kita
petik. Rahasia, mengapa Allah mewajibkan kita berpuasa? Apa makna di balik
kwajiban berpuasa? Mengapa kita harus bercapek-capek puasa? Mengapa kita harus
meninggalkan makanan yang enak dan lezat di siang hari untuk berpuasa?
Mari kita perhatikan satu-per satu rahasia dan
makna dari puasa itu.
1.
Pendidikan
ibadah.
Puasa mengajarkan kita bagaimana
beribadah kepada Allah dalam arti yang sebenarnya. Bagi orang yang berpuasa, berhenti
makan dan minum bukan karena makanan itu lezat atau tidak lezat, bukan karena
minuman itu menyegarkan atau tidak menyegarkan, malainkan berhenti makan saat
fajar karena taat dan tunduk kepada perintah Allah swt. Karena Allah
memerintahkan seperti itu, maka kita berhenti makan saat fajar. Karena Allah
memerintahkan seperti itu, maka kita mulai makan saat maghrib. Kita berhenti
makan di siang hari saat puasa karena ketaatan, kepasrahan, penghambaan, dan
penyerahan diri kita kepada Allah swt. Itulah arti sesungguhnya dari ibadah.
2.
Penanaman
keimanan kepada hari akhir.
Kita berpuasa tidak mengharapkan
balasan materi dan ganjaran dunia, malainkan balasan pahala di akhirat nanti.
Hal ini dapat menanamkan keimanan kepada hari akhirat, karena pahala dari Allah
hanya akan didapatkan nanti saat kita sudah berada di alam lain yang bernama
akhirat. Pada gilirannya, orang yang berpuasa tidak merasa terbelenggu oleh
nikmatnya dunia karena harapannya digantungkan kepada Allah dalam bentuk pahala
yang akan diterimanya nanti di alam akhirat.
3.
Pengawasan
Allah.
Berpuasa membuat kita merasa selalu
diawasi oleh Allah swt. Hal ini akan melahirkan keikhlasan kita dalam berbuat
dan beribadah. Keikhlasan akan menjauhkan kita dari sifat riyaa’ dan ingin
dilihat orang. Untuk itulah, puasa sering disebut sebagai ibadatus sirr
(ibadah rahasia). Puasa menjadi rahasia antara hamba dan Tuhannya. Seseorang
bisa melakukan apa saja dalam kesendirian tanpa diketahui oleh orang lain.
Orang lain bisa tidak tahu kalau dia makan atau minum, tapi karena merasa Allah
selalu mengawasinya, maka dia memilih untuk tidak makan, diketahui orang
ataupun tidak. Oleh sebab itu, Allah memberikan ganjaran khusus untuk ibadah
puasa ini berbeda dari ganjaran perbuatan yang lain. Dalam sebuah hadits qudsi
Allah berfirman: (Semua perbuatan anak manusia yang dilakukan di bulan Ramadhan
ini akan dilipat-gandakan. Satu perbuatan baik akan diganjar dengan 10 kali
lipat, bahkan sampai 700 kali lipat, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu
adalah milikKu, dan Aku yang akan memberikan ganjarannya. Karena orang yang
berpuasa telah meninggalkan keinginannya dan makanannya demi Aku). كل عمل ابن آدم
له إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به، يدع شهوته وطعامه من أجلي
4.
Latihan
kesabaran.
Puasa melatih seseorang untuk sabar
dan memiliki keinginan yang kuat. Orang yang berpuasa sabar menahan
keinginannya untuk makan dan minum. Orang yang berpuasa memiliki keinginan
keras untuk menunggu saatnya apa yang dilarang saat ini akan diperbolehkan. Dan
Allah akan memberikan ganjaran bagi orang-orang yang sabar dengan ganjaran yang
tiada terhingga. Allah berfirman: إنما يوفى الصابرون أجرهم
بغير حساب (الزمر:10)
5.
Pendidikan
bagi masyarakat.
Puasa memberikan pendidikan bagi
masyarakat arti persatuan, solidaritas dan semangat kebersamaan serta saling
tolong-menolong. Berpuasa membuat kita merasa berada di tengah orang-orang yang
sama, yaitu orang-orang yang berpuasa. Ada perasaan senasib sepenanggungan.
Semua sama-sama merasakan lapar, haus dan dahaga lillaahi ta’aala. Tidak
ada bedanya antara si kaya dan si miskin, antara raja dan rakyatnya, antara
atasan dan bawahan, antara yang besar dan yang kecil, laki-laki dan perempuan. Semua
sama…Laper ya..laper. Apa yang menyatukan semua? Tidak lain karena semua
sama-sama merasakan lapar dalam rangka beribadah kepada Allah swt. Rasa kebersamaan ini pada gilirannya akan
melahirkan solidaritas dan persatuan masyarakat.
6.
Puasa
mengurangi gangguan syetan.
Mengapa puasa mengurangi gangguan
syetan? Karena dengan puasa saluran peredaran darah seseorang menjadi lebih
sempit karena berkurangnya asupan makanan dan minuman. Seperti diketahui,
syetan masuk ke dalam hati manusia melalui saluran peredaran darah ini. Pada
saat saluran peredaran darah ini menyempit, berarti semakin sempit pula jalan
syetan menuju ke hati kita. Oleh sebab itu, Rasulullah bersabda bahwa puasa itu
junnah. Artinya: wiqoyah atau pelindung, atau tameng seorang
hamba dari pengaruh syahwat dan perbuatan maksiat.
Terkait hal ini, Rasulullah
menganjurkan orang-orang yang ingin menikah tapi belum memiliki kemampuan, mereka
dianjurkan untuk berpuasa. ....ومن لم يستطع فعليه بالصوم، فإنه له وجاء
7.
Puasa
melatih rasa empati.
Berpuasa malatih diri kita untuk
berempati kepada orang-orang yang membutuhkan, yaitu para fakir miskin yang
hampir setiap hari menderita kelaparan. Betapa pedihnya menahan lapar. Bahkan,
penderitaan mereka sesungguhnya jauh lebih besar. Bila dibandingkan dengan kita
yang berpuasa, meskipun merasakan lapar di siang hari, tapi kita akan
mendapatkan makan untuk berbuka. Namun bagi mereka, setelah merasakan lapar
sepanjang hari belum tentu mendapatkan apa-apa yang dapat dimakan. Oleh sebab
itu, orang yang berpuasa yang merasakan kelaparan mampu merasakan penderitaan
orang miskin. Sebaliknya, orang yang tidak pernah merasakan lapar tidak akan
mampu merasakan penderitaan orang miskin dan tidak dapat berempati kepada mereka.
Inilah di antara
makna dan rahasia diwajibkannya puasa bulan Ramadhan yang dirangkum dalam
firman Allah swt. : ياأيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم
تتقون
Hikmah disyari’atkannya puasa tidak lain adalah
untuk merealisasikan dan mencapai derajat ketaqwaan kepada Allah swt. yang
merupakan target dan tujuan dari ibadah ini. Oleh karena itu, barang siapa yang
tidak dapat mencapai ketaqwaan ini, berarti dia tidak mampu mencapai target
yang diinginkan. Karena puasa bukan cuma sekedar menahan haus dan lapar. Melainkan,
kita juga harus menahan diri dari menyakiti orang lain. Kita diwajibkan menjaga
lidah kita dari membicarakan keburukan orang lain. Menjaga hati kita dari
hasud, dengki dan berburuk sangka terhadap orang lain. Kita diwajibkan juga menjaga
mata dan telinga kita dari dosa. Kita diwajibkan menjaga seluruh anggota tubuh
kita dari segala perbuatan maksiat.
Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang tidak
meninggalkan perkataan dan perbuatan buruk, maka tidak ada artinya di hadapan
Allah dia meninggalkan makan dan minum”
من لم يدع قول
الزور والعمل به، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
Dalam hadits lain Rasulullah bersabda: رب صائم ليس له
من صيامه إلا الجوع والعطش (ada orang yang puasa cuma kebagian laper dan
haus saja). Karena apa? Karena tidak meninggalkan kebiasaan2 buruknya.
Wallaau a’lam bisshawaab….
Yaa Rabb…jadikanlah
kami pribadi yang bersabar saat diuji….
Jadikanlah kami
pribadi yang bersyukur saat diberi…
Jadikanlah kami
pribadi yang memaafkan saat dizhalimi..
Dan jadikanlah kami
pribadi yang bersegera memohon ampun dan beristighfar kepadaMu saat
bersalah….