Agaknya tersenyum banyak manfaatnya. Dalam agama kita dianjurkan untuk tidak kikir dengan terseyum karena tersenyum bisa bernilai ibadah.
Rasulullah saw bersabda, "Senyummu pada saudaramu adalah sedekah. Jangan sekali-kali kalian meremehkan suatu kebaikan, meski hanya berupa keceriaan wajah ketika kalian bertemu dengan kawan kalian." (HR Muslim)
Yang pasti senyuman bisa membuat perasaan kita senang. Penelitian terbaru mengatakan hal tersebut.
"Pepatah 'jangan mengeluh' sudah memberikan pelajaran bahwa tersenyum tidak hanya sebagai bahasa nonverbal yang mengindikasikan kebahagiaan, tapi juga obat mujarab menghadapi peristiwa yang mengakibatkan stres," kata peneliti Tara Kraft dari University of Kansas, seperti dikutip lifescience.com, dilansir Antara, Selasa (31/07/2012).
"Kami ingin memeriksa apakah pepatah ini memiliki kelayakan ilmiah, apakah senyuman bisa berpengaruh baik untuk kesehatan," katanya.
Untuk melakukan eksperimen tersebut, Kraft dan koleganya merekrut 169 partisipan. Mereka dilatih untuk bisa mempertahankan satu dari tiga ekspresi -- ekspresi netral, ekspresi senyuman biasa, dan senyuman empatik atau yang dikenal dengan senyum Duchenne-- dengan menggunakan sumpit di mulut mereka.
Sumpit tersebut tanpa disadari partisipan memaksa mereka tersenyum. Hanya setengah partisipan yang diperintahkan untuk tersenyum.
Partisipan dengan sumpit di mulut diberikan pekerjaan yang menstimulasi stres, seperti merendam tangan di air es dan mengikuti bincang menggunakan tangan yang kurang dominan melalui refleksi bentuk di cermin. Selama tes, peneliti mengukur detak jantung dan tingkat stres yang dilaporkan.
Setelah menyelesaikan tugas tersebut, partisipan yang dipaksa tersenyum, terutama dengan senyum Duchenne memiliki detak jantung yang lebih rendah dibandingkan dengan partisipan yang menggunakan ekspresi netral, kata peneliti.
Mereka yang dipaksa tersenyum dengan menggunakan sumpit, juga memiliki detak jantung yang lebih rendah, hanya saja derajatnya lebih kecil.
Hasilnya, yang akan dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science, tersenyum bisa mengurangi stres, atau apapun bisa meredakan suasana hati yang sebenarnya.
"Jadi bila Anda sedang terjebak macet atau sedang mengalami hal stres lainnya, Anda mungkin harus mencoba untuk menahan muka Anda dengan senyuman sebentar," kata kolega Kraft, Sarah Pressman.*
Rasulullah saw bersabda, "Senyummu pada saudaramu adalah sedekah. Jangan sekali-kali kalian meremehkan suatu kebaikan, meski hanya berupa keceriaan wajah ketika kalian bertemu dengan kawan kalian." (HR Muslim)
Yang pasti senyuman bisa membuat perasaan kita senang. Penelitian terbaru mengatakan hal tersebut.
"Pepatah 'jangan mengeluh' sudah memberikan pelajaran bahwa tersenyum tidak hanya sebagai bahasa nonverbal yang mengindikasikan kebahagiaan, tapi juga obat mujarab menghadapi peristiwa yang mengakibatkan stres," kata peneliti Tara Kraft dari University of Kansas, seperti dikutip lifescience.com, dilansir Antara, Selasa (31/07/2012).
"Kami ingin memeriksa apakah pepatah ini memiliki kelayakan ilmiah, apakah senyuman bisa berpengaruh baik untuk kesehatan," katanya.
Untuk melakukan eksperimen tersebut, Kraft dan koleganya merekrut 169 partisipan. Mereka dilatih untuk bisa mempertahankan satu dari tiga ekspresi -- ekspresi netral, ekspresi senyuman biasa, dan senyuman empatik atau yang dikenal dengan senyum Duchenne-- dengan menggunakan sumpit di mulut mereka.
Sumpit tersebut tanpa disadari partisipan memaksa mereka tersenyum. Hanya setengah partisipan yang diperintahkan untuk tersenyum.
Partisipan dengan sumpit di mulut diberikan pekerjaan yang menstimulasi stres, seperti merendam tangan di air es dan mengikuti bincang menggunakan tangan yang kurang dominan melalui refleksi bentuk di cermin. Selama tes, peneliti mengukur detak jantung dan tingkat stres yang dilaporkan.
Setelah menyelesaikan tugas tersebut, partisipan yang dipaksa tersenyum, terutama dengan senyum Duchenne memiliki detak jantung yang lebih rendah dibandingkan dengan partisipan yang menggunakan ekspresi netral, kata peneliti.
Mereka yang dipaksa tersenyum dengan menggunakan sumpit, juga memiliki detak jantung yang lebih rendah, hanya saja derajatnya lebih kecil.
Hasilnya, yang akan dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science, tersenyum bisa mengurangi stres, atau apapun bisa meredakan suasana hati yang sebenarnya.
"Jadi bila Anda sedang terjebak macet atau sedang mengalami hal stres lainnya, Anda mungkin harus mencoba untuk menahan muka Anda dengan senyuman sebentar," kata kolega Kraft, Sarah Pressman.*