Ramadhan merupakan bulan suci bagi
seluruh umat muslim dunia, di bulan ini umat muslim diwajibkan berpuasa
sebulan penuh sebagai bagian dari rukun Islam. Tentu saja tidak ada
pengecualian aturan antara umat muslim di masing-masing negara, semuanya
sama. Bepuasa sejak terbit fajar (Subuh) hingga terbenamnya matahari
(Maghrib).
Mungkin bagi warga muslim yang tinggal
di negara yang beriklim tropis, puasa sehari penuh hanya perlu waktu
sekitar 13-14 jam. Iklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 28 -
32 derajat celcius serta dengan kelembaban yang cukup tinggi tentu tak
banyak menimbulkan masalah serta tantangan. Lain halnya bagi muslim yang
tinggal di belahan bumi bagian utara, semakin ke utara semakin lama
waktu puasanya terutama saat musim panas seperti ini bahkan di Rusia,
matahari nyaris tak pernah tenggelam sehingga menyebabkan waktu puasa
bisa mencapai 20 jam. Mesir merupakan wilayah Afrika bagian utara dengan
kondisi geografisnya yang didominasi gurun. Walaupun Mesir juga
merupakan wilayah delta Nil yang subur, tapi di bagian lainnya adalah
gurun pasir yang tandus menyebabkan suhu udara semakin terasa panas dan
kering.
Bulan ini merupakan puncak musim panas
di Mesir, berpuasa selama 16 jam di suhu 40 derajat salah satu hal yang
sangat berbeda dengan ramadhan-ramadhan yang saya lalui sebelumnya.
Tidak seperti di Indonesia yang beriklim tropis sehingga suhu udaranya
relatif sejuk dan lembab, di Mesir saat musim panas seperti ini
kelembaban udara nyaris tidak ada. Ini yang membuat tenggorokan, kulit
dan bibir cepat sekali terasa kering.
Iklim yang panas dengan kelembaban
rendah serta waktu puasa yang panjang akan lebih cepat membuat tubuh
mengalami dehidrasi. Untungnya, saat musim panas seperti ini buah-buahan
yang mengandung banyak air memang sedang musimnya, seperti semangka,
melon dan anggur. Jadi asupan vitamin dan air yang memang dibutuhkan
tubuh saat musim panas terlebih saat puasa tidak perlu di khawatirkan.
Semangka menjadi buah wajib yang harus tersedia saat berbuka puasa.
***
Ketika musim panas, waktu memulai puasa
adalah jam 3.25 dan akan berbuka pada jam 19.00 sedangkan tarawih di
masjid biasanya berakhir pada jam 22.30 dilanjutkan tadarus Qur’an
sampai jam 23.30. Dengan begitu waktu tidur malam sangat singkat.
Kebiasaan orang-orang Mesir tidak tidur hingga waktu sahur tiba, dan
baru tidur setelah subuh, alasannya mungkin biar waktu subuhnya nggak
kelewatan. Makanya kehidupan malam di Mesir lebih hidup saat malam hari.
Toko-toko, pusat perbelanjaan, warung asyir (jus), dan taman-taman kota
biasanya ramai pengunjung di atas jam 23.00. Dan jangan heran kalau
pusat perbelajaan baru buka lagi jam 12.00 keesokan harinya.
Kebiasaan begadang orang Mesir
sebenarnya tidak hanya saat bulan Ramadhan saja, tapi sepanjang musim
panas mereka melakukan hal itu karena waktu malam yang relatif pendek.
Karena kebiasaan ini juga, pola makan mereka tidak seperti orang
kebanyakan, misalnya saja sarapan pada jam 10.00, makan siang jam 15.00 -
18.00, sedangkan makan malam di atas jam 23.oo.
***