Friday, 19 July 2013

Puasa dan Olah Raga

Puasa seringkali dijadikan alasan bagi seseorang untuk tidak berolahraga. Padahal, olahraga ringan sebenarnya masih bisa dilakukan saat menjalani puasa. Bahkan jika rutin melakukan olahraga, tubuh akan semakin bugar dan mengurangi efek lemas. Lantas kapan waktu yang paling tepat untuk berolahraga saat sedang puasa?

"Saya ingin menegaskan, puasa itu bukan alasan untuk tidak olahraga. Kalau mau tetap bugar saat berpuasa ya seharusnya tetap melakukan olahraga. Lakukan saja yang ringan, tidak perlu yang berat-berat," ungkap dokter kesehatan olahraga, dr Michael Triangto, SpKO, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (10/7/2013).

Yang penting untuk diingat adalah intensitas olahraga, tujuan dilakukan olahraga, dan faktor kemampuan dari orang tersebut. Jika terlalu memaksakan, dikhawatirkan ia malah akan mengalami dehidrasi dan kesulitan untuk meneruskan puasanya.

Menurut dr Michael, ada 3 tahapan waktu terbaik untuk melakukan olahraga saat bulan Ramadan sesuai dengan tujuannya, antara lain:

Tujuan 1:
Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh

"Untuk tujuan ini, sebaiknya dilakukan pada pagi hari setelah sahur. Mengapa pagi hari? Sebab saat pagi hari biasanya suhu masih segar, sehingga tidak akan menimbulkan haus berlebihan," tutur dr Michael.

Komposisi olahraga pagi ini adalah latihan kardio 70 persen dan latihan angkat beban 30 persen. Contoh latihan kardio yang bisa dilakukan antara lain jogging, jalan cepat, dan bersepeda selama lebih kurang 30 menit. Sementara latihan angkat beban yang bisa dilakukan misalnya push up dan sit up. Latihan pagi ini juga bisa dilakukan bersama dengan olahraga, sehingga selain sehat juga bisa mempererat hubungan antara anggota keluarga.


Tujuan 2:
Mempertahankan kekuatan otot

"Sedangkan untuk tujuan ini, sebaiknya dilakukan pada sore hari, yaitu lebih kurang 1,5-2 jam sebelum berbuka puasa. Lakukan olahraga dengan komposisi latihan kardio 50 persen dan latihan angkat beban 50 persen," ujar dr Michael.

Contoh latihan kardio misalnya sprint, sedangkan latihan angkat beban dengan menggunakan alat yang biasa ada di gym. Jika setelah melakukan latihan ini dirasakan lelah dan haus, tidak perlu khawatir karena dilakukan menjelang waktunya berbuka puasa.


Tujuan 3:
Meningkatkan kekuatan dan kemampuan otot

"Tujuan ketiga ini tingkatannya lebih tinggi lagi, sebab tujuan utamanya adalah meningkatkan kekuatan otot, tidak hanya mempertahankannya," terang dr Michael.

Karena latihan ini dirasakan cukup berat, disarankan untuk melakukan latihan pada malam hari setelah ibadah salat tarawih. Lelah dan haus pada waktu ini tidak akan terlalu berpengaruh karena orang tersebut masih bisa langsung minum seperti saat latihan biasa.

Komposisi latihan pada waktu ini adalah latihan kardio 30 persen dan latihan angkat beban 70 persen. Untuk latihan ini biasanya lebih dilakukan secara individual. Jika dirasakan mempengaruhi pola tidur, maka setelah latihan biasakan untuk minum cukup air, glukosa, dan elektrolit. Seluruh elemen ini bisa didapat dari cairan isotonik dan air kelapa murni.
Kerjasama Bilateral Kesehatan Kemkes RI