Friday, 26 July 2013

Ramadhan di berbagai negara

Bulan Ramadhan dianggap sebagai bulan penuh berkah dan ampunan bagi umat Islam, oleh karena itulah bulan Ramadhan ini dianggap sangat spesial. Bahkan saking spesialnya di lakukan sebuah tradisi untuk menyambutnya dan hal ini berbeda adatnya di setiap belahan dunia.

Berikut 7 tradisi sambut Ramadhan di dunia :

1. Austria

Menjelang bulan suci Ramadhan, Muslim di Austria biasanya menggelar kampanye pengumpulan paket lebaran untuk keluarga miskin dan hadiah lebaran untuk anak-anak yatim piatu di Palestina. Kampanye ini dikordinir oleh organisasi kemanusiaan Palestina yang ada di Austria. Kampanye yang diberi nama Feeding Fasting Palestinians ini mendapat sambutan positif dari Muslim Austria. Untuk menentukan jatuhnya awal bulan Ramadhan, Muslim Austria sepakat mengikuti Arab Saudi.


2. Swedia

Ada suatu perbedaan besar antara cara merayakan Ramadhan di negara-negara Skandinavia dan negara-negara Eropa yang lainnya terkait dengan jumlah umat Islam. Walau mereka menjadi minoritas di Swedia, namun Ramadhan membentuk suasana spiritual berbeda yang dinanti-nanti kehadirannya dari tahun ke tahun. Begitu mengetahui munculnya hilal, umat Islam Swedia akan saling memberi selamat satu dengan lainnya. Mereka melaksanakan salat tarawih berjamaah di masjid-masjid terdekat. Apabila tidak ada masjid, mereka salat di tempat-tempat yang mereka sewa sementara.


3. Mesir

Di Mesir terdapat sebuah meriam tua di dataran tinggi Moqattam dekat Citadel yang digunakan sebagai penanda bulan puasa. Tiap waktu imsak dan buka puasa, meriam ini disulut hingga mengeluarkan bunyi dentuman yang keras. Meriam yang diberi nama Hajjah Fatimah, walau meriam itu telah diganti, namanya tetap tak berubah.

Di Mesir juga terdapat tradisi Ramadhan yang disebut Maidah Rahman atau hidangan kasih-sayang. Maidah Rahman adalah hidangan makanan gratis bagi orang yang berpuasa. Tak hanya takjil, tapi juga makanan berbuka lainnya. Menunya pun bermacam-macam bahkan ada yang sekelas hotel berbintang. Program ini merata di seluruh negeri Mesir dan berlangsung selama bulan puasa.


4. Liberia

Selama bulan Ramadhan, umat Islam di Liberia berhenti mendengarkan musik. Bagi mereka, orang yang mendengarkan musik selama Ramadhan dianggap berdosa dan menyimpang dari ruh bulan yang diberkati ini. Namun ketika pertama menyambut datangnya bulan Ramadhan orang-orang Liberia mulai memainkan alat-alat musik dari kayu selama beberapa jam dan disiarkan oleh radio lokal.

Di Liberia, orang yang biasanya membangunkan kaum Muslimin untuk makan sahur disebut Papali. Papali bertugas tiga jam sebelum fajar dan berhenti sebentar di tiap rumah, dengan menyanyikan lagu-lagu relijius lokal (sejenis nasyid) dan kalimah syahadat.


5. Mauritania

Pada awal Ramadhan, Muslim Mauritania terutama yang muda, bergegas menuju masjid untuk melaksanakan salat tarawih. Dan seusianya mereka saling berkunjung satu sama lain dan meminum teh hijau, minuman khas di Mauritania. Solidaritas dan uhkhuwah islamiyah biasanya muncul dan tersebar di seantero negeri selama bulan suci.


6. Bangladesh

Suasana Ramadhan di Bangladesh sangat berbeda. Umat Islam, lebih banyak memanfaatkan waktu bulan puasa untuk memperbanyak membaca buku agama. Sudah menjadi tradisi di Bangladesh, tiap tahun dibuka pameran buku di bulan Ramadhan.


7. China

Beragam aktivitas keislaman diselenggarakan di masjid-masjid China seperti kajian tafsir Alquran sebelum tarawih dan memburu malam lailatul qadr. Penganan tambahan seperti teh, gula-gula dan kurma disajikan di tiap rumah sebagai pembeda bulan penuh berkah ini dengan hari-hari biasa. Begitu menjelang hari raya Idul Fitri, kaum Muslimin China juga diselimuti kebahagiaan dan saling berucap selamat hari raya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®