Evaluasi suatu pelatihan agar lebih efektif, evaluasi pelatihan
sebaiknya bersifat formatif dan difokuskan pada pemberian informasi yang
dapat memperbaiki pelatihan, bukan bersifat summatif atau dirancang hanya
untuk menentukan apakah pelatihan akan sukses (Blanchard dan James,
2004).
Desain Pre-Test dan Post-Test menilai perubahan sedemikian
rupa yang disebabkan oleh suatu perlakuan yang diambil sebelum dan
sesudah pelatihan. Namun desain tersebut merupakan sebuah penilaian
sebagian kecil dari sekian banyak faktor yang terkait dengan perubahan
kinerja karyawan yang dapat diukur (Wezley dan Latham, 1991).
Untuk menentukan seberapa baik suatu pelatihan telah
mencapai tujuannya, anda perlu menguji berbagai hasil yang diperoleh dari
pelatihan tersebut. Empat hasil terbaik yang mungkin untuk diuji adalah
reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil organisasional. Aturannya
adalah sebagai berikut: hasil reaksi yang diketahui pertama kali dan mempengaruhi
berapa banyak hal yang dapat dipelajari; berikutnya, hasil pembelajaran
mempengaruhi berapa banyak perilaku yang dapat merubah sikap kerja;
perilaku dalam pekerjaan mempengaruhi dampak pelatihan
yang mungkin pada organisasi. Deskripsi ini mempermudah versi
atas kejadian yang terjadi sebenarnya, dan membuktikan fakta-fakta yang
ada yang mungkin menghubungkan antara hasil tersebut.
Hasil reaksi adalah pengukuran dari persepsi peserta, emosi,
dan sibjektif evaluasi dari pengalaman pelatihan. Reaksi peserta
menjabarkan level pertama dari evaluasi, dan penting karena reaksi yang
menyenangkan akan menciptakan motivasi untuk belajar. Jika pelatihan
dirasa membosankan maka peserta akan kesulitan untuk mengikuti apa
yang sedang diajarkan. Pada akhirnya peserta tidak dapat belajar dengan
baik sebagaimana jika peserta menemukan kenikmatan dan ketertarikan
pada pelatihan tersebut.
Hasil pembelajaran diukur oleh seberapa baik tujuan pelatihan
dan tujuan keseluruhan pelatihan telah dicapai. Tipe pengukuran yang digunakan
tergantung pada teknologi pengukuran evaluasi yang tersedia dan tipe
pembelajaran yang akan dievaluasi. Hasil pembelajaran merupakan hubungan
kritis antara analisis kebutuhan dengan evaluasi. Apabila proses pelatihan
yang dikembangkan telah sesuai dengan model yang dipresentasikan pada teks
analisis kebutuhan, anda sudah bisa mengidentifikasi bagaimana mengukur
pembelajaran selama analisis kebutuhan pelatihan.
Kirkpatrick (1996) menjabarkan tentang model empat level evaluasi
Kirkpatrick
Level 1
Tipe Evaluasi : Reaksi
Evaluasi reaksi adalah bagaimana mengerahkan perasaan dan
reaksi personal terhadap pelatihan dan pengalaman pembelajaran
Level 2
Tipe Evaluasi : Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran adalah pengukuran terhadap
pertambahan kapabilitas pengetahuan atau intelektual dari sebelum dan
setelah pelatihan dilaksanakan.
Level 3
Tipe Evaluasi: Perilaku
Evaluasi perilaku adalah tingkatan yang digunakan peserta
dalam menerapkan pembelajaran dan merubah perilaku mereka.
Level 4
Tipe Evaluasi: Hasil
Evaluasi hasil adalah efek pada perusahaan atau lingkungan
yang dihasilkan dari perbaikan kinerja peserta.
Dr. Dicky Budiman