Saturday, 23 November 2013

Evaluasi Hasil Pelatihan



Evaluasi suatu pelatihan agar lebih efektif, evaluasi pelatihan sebaiknya bersifat formatif dan difokuskan pada pemberian informasi yang dapat memperbaiki pelatihan, bukan bersifat summatif atau dirancang hanya untuk menentukan apakah pelatihan akan sukses (Blanchard dan James, 2004). 

Desain Pre-Test dan Post-Test menilai perubahan sedemikian rupa yang disebabkan oleh suatu perlakuan yang diambil sebelum dan sesudah pelatihan. Namun desain tersebut merupakan sebuah penilaian sebagian kecil dari sekian banyak faktor yang terkait dengan perubahan kinerja karyawan yang dapat diukur (Wezley dan Latham, 1991). 

Untuk menentukan seberapa baik suatu pelatihan telah mencapai tujuannya, anda perlu menguji berbagai hasil yang diperoleh dari pelatihan tersebut. Empat hasil terbaik yang mungkin untuk diuji adalah reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil organisasional. Aturannya adalah sebagai berikut: hasil reaksi yang diketahui pertama kali dan mempengaruhi berapa banyak hal yang dapat dipelajari; berikutnya, hasil pembelajaran mempengaruhi berapa banyak perilaku yang dapat merubah sikap kerja; perilaku dalam pekerjaan mempengaruhi dampak pelatihan 
yang mungkin pada organisasi. Deskripsi ini mempermudah versi atas kejadian yang terjadi sebenarnya, dan membuktikan fakta-fakta yang ada yang mungkin menghubungkan antara hasil tersebut. 

Hasil reaksi adalah pengukuran dari persepsi peserta, emosi, dan sibjektif evaluasi dari pengalaman pelatihan. Reaksi peserta menjabarkan level pertama dari evaluasi, dan penting karena reaksi yang menyenangkan akan menciptakan motivasi untuk belajar. Jika pelatihan dirasa membosankan maka peserta akan kesulitan untuk mengikuti apa yang sedang diajarkan. Pada akhirnya peserta tidak dapat belajar dengan baik sebagaimana jika peserta menemukan kenikmatan dan ketertarikan pada pelatihan tersebut.

Hasil pembelajaran diukur oleh seberapa baik tujuan pelatihan dan tujuan keseluruhan pelatihan telah dicapai. Tipe pengukuran yang digunakan tergantung pada teknologi pengukuran evaluasi yang tersedia dan tipe pembelajaran yang akan dievaluasi. Hasil pembelajaran merupakan hubungan kritis antara analisis kebutuhan dengan evaluasi. Apabila proses pelatihan yang dikembangkan telah sesuai dengan model yang dipresentasikan pada teks analisis kebutuhan, anda sudah bisa mengidentifikasi bagaimana mengukur pembelajaran selama analisis kebutuhan pelatihan.

Kirkpatrick (1996) menjabarkan tentang model empat level evaluasi Kirkpatrick


Level 1
Tipe Evaluasi :  Reaksi 
Evaluasi reaksi adalah bagaimana mengerahkan perasaan dan reaksi personal terhadap pelatihan dan pengalaman pembelajaran 

Level 2
Tipe Evaluasi : Pembelajaran 
Evaluasi pembelajaran adalah pengukuran terhadap pertambahan kapabilitas pengetahuan atau intelektual dari sebelum dan setelah pelatihan dilaksanakan.

Level 3
Tipe Evaluasi: Perilaku 
Evaluasi perilaku adalah tingkatan yang digunakan peserta dalam menerapkan pembelajaran dan merubah perilaku mereka. 

Level 4
Tipe Evaluasi: Hasil 
Evaluasi hasil adalah efek pada perusahaan atau lingkungan yang dihasilkan dari perbaikan kinerja peserta.



Dr. Dicky Budiman