Saturday, 17 September 2011

Seputar ML alias Hubungan Seks

Salah satu variasi seksual yang sering dibayangkan oleh kaum pria adalah seks anal.

Hubungan seks melalui anus memang karena kecenderungan pria yg selalu bereskperimen ditambah informasi / rumors yg tdk benar, menjadikan seks melalui anus menjadi sensasi tersendiri bagi kaum pria, namun perlu diketahui bahwa hubungan seks ini cenderung berbahaya.

Anal seks kerap menjadi pilihan sebagian orang sebagai variasi dalam melakukan hubungan seksual. Namun, yang harus menjadi pertimbangan adalah segi kesehatan dan keamanan dalam melakukan variasi seks.

Anal seks alias penetrasi penis ke dalam anus sangat berbahaya dalam segi kesehatan. Perlu diingat, anus merupakan saluran pembuangan kotoran, otomatis di daerah ini banyak sekali terdapat kuman penyakit. Apalagi saat melakukannnya ada bagian kulit penis yang terluka. Maka, bisa dipastikan akan terjadi infeksi.

Anal seks ini sangat tidak sehat untuk menjadi pilihan dalam bervariasi. Disamping berbahaya, pasangan perempuan tidak akan bisa merasakan nikmat saat penetrasi ke dalam anus. Perempuan tidak akan mencapai orgasme dengan melakukan anal seks. Ini dikarenakan, anus tidak mempunyai organ spt klitoris atau G-Spot yang dapat membuat nikmat, yang ada hanyalah rasa sakit. Rasa sakit yang dihasilkan disebabkan tidak adanya system pelumas saat penetrasi, berbeda halnya dengan vagina. Lagipula, otot yang terdapat pada anus berbeda sisitem kelenturannya dengan otot yang ada di vagina. Makanya, anal seks hanya akan menghasilkan rasa sakit pada perempuan.

Kalau kita melihat film-film biru, tentunya kita akan melihat hal yang berbeda. Di film biru sepertinya anal seks bisa menghasilkan rasa kenikmatan yang luar biasa layaknya penetrasi ke dalam vagina. Namun, ada hal yang harus kita ketahui soal film biru yaitu hanya sebagai hiburan semata dan penuh dengan kepura-puraan. Dengan kata lain, adegan anal seks yang ada pada film biru itu hanya sebagai hiburan saja. Tidak ada satu ahli kesehatan pun yang dapat membenarkan aktifitas penetrasi ke dalam anus, walaupun itu dilakukan dengan menggunakan pengaman seperti kondom.

So, don't do it

dicky budiman, dr. M.Sc.PH
Head of Bilateral Cooperation
MoH RI

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!